Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Six Sigma Dan Theory Of Inventive Problem Solving (Triz) Pada Proses Produksi Kain Batik (Studi Kasus: Pt. Batik Banten Mukarnas)
Abstract
PT. Batik Banten Mukarnas merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang
produksi garmen. Produk yang dihasilkan adalah kain batik dengan jenis kain batik tulis,
batik cap, dan batik kombinasi. Diketahui bahwa perusahaan mengalami permasalahan
terkait pengendalian kualitas yaitu masih terjadinya defect produk pada proses produksi. Hal
ini dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu penelitian
ini dilakukan untuk membantu perusahaan dalam mengurangi produk cacat menggunakan
metode Six Sigma dengan tahapan Define, Measure, Analyze, dan Improve dan menggunakan
bantuan diagram pareto, diagram fishbone, FMEA, dan metode TRIZ. Berdasarkan data
historis perusahaan periode Januari – April 2022 diketahui bahwa kain batik kombinasi
menjadi kain batik yang paling banyak diproduksi dan lebih diminati konsumen karena
harganya lebih murah, dan waktu pengerjaan nya yang tidak terlalu lama. Oleh karena itu
penelitian ini akan berfokus pada kain batik kombinasi. Pada proses produksi kain batik
kombinasi terdapat tiga jenis cacat yang terjadi yaitu warna tidak merata (belang), lilin pecah
(motif tidak timbul), dan warna keluar motif. Berdasarkan pengolahan data didapatkan
bahwa jenis cacat warna keluar dari motif memiliki persentase cacat tertinggi sebesar 48,29%
dari keseluruhan produk defect. Sedangkan untuk rata-rata nilai DPMO sebesar 250.708,92
dan rata-rata nilai sigma sebesar 2,18. Berdasarkan identifikasi menggunakan diagram
fishbone dan FMEA didapatkan bahwa faktor yang termasuk dalam kategori tinggi sehingga
perlu dilakukan perbaikan yaitu kurangnya monitoring dan controlling kerja, penggunaan
kuas tidak sesuai, dan pekerja yang terburu-buru. Adapun usulan perbaikan yang diperoleh
menggunakan metode TRIZ yaitu pembaharuan SOP dengan menambah dan memperjelas
prosedur kerja dari manajer operasional dalam melakukan monitoring dan controlling proses
pencoletan, menyesuaikan ukuran kuas dengan ukuran motif, dan memberikan sistem reward
dan punishment.
Collections
- Industrial Engineering [2220]