Analisis Sentimen Isu Penambahan Masa Jabatan Presiden Tiga Periode Pada Twitter Menggunakan Metode Support Vector Machine
Abstract
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi
menurut Abraham Lincoln, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang lahir dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Faidi, 2018). Salah satu bukti empiris dari
sistem demokrasi adalah terciptanya pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI dilaksanakan setiap lima
tahun sekali untuk satu periode. Masa jabatan Presiden RI diatur di dalam Pasal 7
Undang-Undang Dasar tahun 1945 mengenai jabatan presiden dan wakil presiden
RI. Presiden Joko Widodo terpilih menjadi presiden pada periode pertama tahun
2014 setelahnya terpilih kembali pada tahun 2019 hingga selesai masa jabatan
pada tahun 2024. Isu penambahan masa jabatan ini mulai terdengar sejak
November 2019 lalu, kendati demikian isu ini mulai memanas pada awal Juni
tahun 2022. Pada media sosial Twitter isu tolak presiden tiga periode sempat
menjadi trending topik di awal bulan April 2022, disusul oleh pergerakan
masyarakat secara nasional. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berdasarkan ulasan yang terdapat pada Twitter. Penelitian ini
menggunakan metode Text Minning dengan metode analisis sentimen. Kemudian
algoritma yang digunakan adalah Support Vector Machine (SVM). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan dapat diperoleh hasil berupa sentimen positif sebanyak
620 dan negatif sebanyak 885 sentimen. Kemudian digunakan parameter C
sebesar 1, mendapatkan hasil pada kernel linear sebesar 94%, Polynomial 82%,
RBF (Radial Basis Function) 92%, dan Sigmoid sebesar 889%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa algoritma SVM dengan menggunakan kernel linear
menghasilkan nilai terbaik dari tiga kernel yang lain.
Collections
- Statistics [901]