Analisis Risiko Pada Qc Final Check Ppr Dengan Pendekatan House Of Risk (Hor) (Studi Kasus Pt. Yamaha Indonesia)
Abstract
PT. Yamaha Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur
alat musik piano terbesar di Indonesia. Terdapat tiga program besar improvement yang dapat
meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara VSM-IE, Kaizen Facility dan Kaizen Teian.
Program tersebut yaitu mencari pemborosan (waste) yang berkaitan dengan risiko. Dengan
adanya program tersebut yaitu bisa mengetahui risiko kelolosan NG (Not Good) yang
terdapat pada bagian QC Final Check PPR, jumlah temuan NG pada bulan Maret 2022 s.d.
Juli 2022 sebesar 12201. Sedangkan jumlah total cek pada bulan Maret 2022 s.d Juli 2022
sebesar 31481. Berdasarkan data pada bulan Maret-Juli kelolosan sangat tinggi berisiko
produktivitas operator akan menurun, sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui
risiko yang menyebabkan kelolosan NG. Penelitian menggunakan metode House of Risk
(HOR). Hasil penelitian adalah pada bagian QC Final Check PPR didapatkan sebanyak 16
risk agent dan In Check sebanyak 14 risk agent. Setelah dilakukan perhitungan HOR fase 1
diperoleh nilai Aggregate Risk Potential (ARP) yang akan dijadikan sebagai rank of priority
dari nilai tertinggi hingga terendah. Kemudian dalam penentuan risk agent priority
menggunakan prinsip diagram pareto yaitu 80:20, risk agent priority pada bagian QC Final
Check PPR sebanyak 7 dan In Check sebanyak 6 risk agent prioritas. Selanjutnya dilakukan
perhitungan HOR fase 2 yaitu melakukan perancangan mitigasi terhadap risk agent priority.
Setelah diperoleh nilai Effectiveness to Difficulty (ETD) yang akan digunakan sebagai acuan
untuk melakukan strategi mitigasi yang dapat dilakukan dan diperoleh rank of priority yaitu,
pada bagian QC Final Check PPR yaitu dengan kode PA7, PA6, PA2, PA4, PA5, PA1, PA7
dan pada bagian In Check rank of priority dengan kode PA1, PA2, PA3, PA6, PA5, PA4.
Collections
- Industrial Engineering [2322]