Pemanfaatan Foto Konstruksi Untuk Penilaian Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan Pondasi
Abstract
Pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia ini seringkali terjadi kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya kontraktor yang tidak
melengkapi proyeknya dengan peralatan keselamatan kerja karena tidak tahu pentingnya
keselamatan kerja untuk pekerja bangunan serta menganggap bahwa kecelakaan kerja jarang
terjadi meskipun apabila terjadi kecelakaan kerja dapat diantisipasi oleh Jamsostek (Jaminan
Sosial Tenaga Kerja) serta faktor pekerja bangunan yang tidak sadar diri memakai peralatan
perlindungan yang kegunaannya untuk menghindari kecelakaan kerja dari faktor lingkungan kerja
yang tidak aman. Upaya mencegah kecelakaan kerja di proyek konstruksi dibutuhkan penerapan
aturan keselamatan kerja yang disyaratkan, serta kesadaran diri dari masing-masing pekerja, dan
pengawasan dari petugas yang bertanggung jawab atas keselamatan kerja. Penerapan aturan pada
pelaksanaan pekerjaan menghasilkan pekerjaan pondasi yang berjalan sesuai rencana waktu dan
biaya.
Penelitian yang akan dibahas adalah tentang pemanfaatan foto konstruksi untuk penilaian
keselamatan kerja pada pekerjaan pondasi (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Terminal).
Penilaian keselamatan kerja menggunakan data berupa foto pekerjaan pondasi yang diambil pada
lokasi proyek pembangunan gedung terminal. Acuan menyusun checklist standar keselamatan
kerja pada penelitian ini ada 3 macam, yaitu: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal
Bina Marga (2006), Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
Kep-174/Men/1986 No. 104/Kpts/1986 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat
Kegiatan Konstruksi, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-01/Men/1980
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan. Responden penelitian
dipilih 3 orang yang memiliki sertifikat keahlian (SKA) K3 konstruksi untuk menilai 10 foto
pekerjaan galian, 4 foto pekerjaan pengukuran dan pematokan, dan 20 foto pekerjaan pasangan
batu dengan standar keselamatan kerja yang telah dibuat menjadi checklist. Setelah semua datadata
yang
diperlukan
dalam
penelitian
ini
berupa
checklist
yang
telah
terisi
sudah
terkumpul
semua
dan
sudah dilakukan uji validitas, maka dilanjutkan dengan tahap pengolahan dan analisis data
dengan menggunakan Theorema Bayes.
Berdasarkan hasil dari 10 foto pada pekerjaan galian yang menjadi data, semuanya
mempunyai nilai P (H | Ecomb) = 0. Hal ini menunjukkan bahwa semua foto konstruksi pada
pekerjaan galian dilaksanakan secara tidak aman. Berdasarkan hasil dari 4 foto pada pekerjaan
pengukuran dan pematokan yang menjadi data, semuanya mempunyai nilai P (H | Ecomb) = 0. Hal
ini menunjukkan bahwa semua foto konstruksi pada pekerjaan pengukuran dan pematokan
dilaksanakan secara tidak aman. Berdasarkan hasil dari 20 foto pada pekerjaan pasangan batu yang
menjadi data, semuanya mempunyai nilai P (H | Ecomb) = 0. Hal ini menunjukkan bahwa semua
foto konstruksi pada pekerjaan pasangan batu dilaksanakan secara tidak aman. Upaya yang harus
dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada pekerjaan pondasi
pada proyek pembangunan gedung terminal adalah dengan melaksanakan atribut standar
keselamatan kerja Indonesia yang sama sekali tidak diterapkan di lapangan dan yang diterapkan,
tetapi belum memenuhi standar aman.