Prarancangan Pabrik Hexamethylenediamine Dari Adiponitrile Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
View/ Open
Date
2022-10-19Author
FANISA NOVIARYANTI
GUNTUR MARTHA BAYA
Metadata
Show full item recordAbstract
Hexamethylenediamine (HMD) merupakan senyawa organik yang memiliki rumus kimia
C6H16N2 dan memiliki molekul berupa diamina yang terdiri dari rantai hidrokarbon
heksametilena yang diakhiri dengan gugus fungsi amina yang mana digunakan untuk bahan
utama pembuatan nylon-66 dikenal penggunaannya untuk bahan tekstil seperti bahan kaos
dan jenis pakaian lain serta untuk cetakan plastik. Peluang berkembangnya industri HMD
di Indonesia cukup besar, mengingat kebutuhannya yang terus meningkat setiap waktunya,
selain itu terhitung hingga saat ini belum ada pabrik hexamethylenediamine yang tercatat
telah berdiri di Indonesia. Perancangan Pabrik dengan kapasitas 35.000 ton/tahun ini
nantinya akan didirikan di daerah kawasan industri Ciwandan, Cilegon, Banten. Metode
pembuatan hexamethylenediamine ini adalah dengan mereaksikan senyawa adiponitrile
dengan senyawa hidrogen, yang mana didalam proses hidrogenasi terdapat komponen
medium yang terdiri dari katalis Raney Nikel, Natrium Hidroksida dan Air. Proses Reaksi
yang bersifat kontinyu ini dijalankan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)
dengan asumsi Pseudohomogenesis dengan tekanan 30 atm dan suhu operasi 75
C
Selanjutnya keluaran dari reaktor akan dipisahkan komponen padat cairnya melalui
Centrifuge dan dimurnikan menggunakan Menara Destilasi. Untuk memperoleh kapasitas
sebesar 35.000 ton/tahun, dibutuhkan setidaknya 32.586,207 ton/tahun adiponitrile dan
2.413,793 ton/tahun hidrogen. Selain itu pabrik ini dilengkapi dengan beberapa komponen
utilitas yang membutuhkan jumlah air pendingin sebesar 1.474.101,762 ton/tahun,
28.688,658 ton/tahun steam, 24,299 m
o
/jam udara tekan, 774,907 kW listrik, 1.489,279
kL/tahun bahan bakar solar. Hasil analisis menunjukkan bahwa pabrik
hexamethylenediamine ini memiliki tingkat resiko rendah (low risk) dengan menganalisa
besaran pajak sebesar 25%, didapatkan katergori ROI minimal sebesar 11%, nilai POT
maksimal sebesar 5 tahun, dan BEP sebesar 40-60%. Hasil evaluasi ekonomi pabrik
Hexamethylenediamine setidaknya menunjukkan nilai kebutuhan dari modal tetap sebesar
Rp. 221.949.721.748, modal kerja sebesar Rp. 496.415.942.893 dan keuntungan sebelum
pajak sebesar Rp. 155.367.035.263, dari perhitungan didapatkan nilai ROI sebelum pajak
sebesar 61,88% dan setelah perhitungan pajak sebesar 46,41%, POT sebelum pajak sebesar
1,4 tahun dan setelah pajak sebesar 1,8 tahun. Sementara nilai BEP sebesar 50,24%, SDP
sebesar 39,78%, dan DCFRR sebesar 21,22%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi ini,
dapat disimpulkan bahwa pabrik hexamethylenediamine secara ekonomi layak untuk
didirikan dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan baik dipasar nasional ataupun
internasional.
3
Collections
- Chemical Engineering [1175]