Peramalan Persediaan Bahan Baku Dan Perhitungan Safety Stock Pada Departemen Logistik Di Upt Balai Yasa Yogyakarta
Abstract
Pemesanan komponen yang dilakukan pada perawatan kereta api sesuai dengan yang
akan digunakan atau kondisi dalam proses perawatan kereta api atau masih mengirangira
dalam menentukan keputusan pemesanan. Akibatnya komponen yang akan
digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan dikarenakan ada barang tidak sesuai atau
terjadi kesalahan pada saat melakukan kegiatan proses perawatan. Dampak dari hal
tersebut, untuk melakukan proses pemesanan kembali terhadap komponen akan
memakan waktu yang lama sehingga membuat kegiatan proses produksi menjadi
terhambat. Kemudian pada persediaan komponen utama (Main Component) terjadi
kekurangan karena seringkali terjadi kerusakan suku cadang pada saat melakukan
proses perawatan. Hal tersebut mendorong dilakukan penelitian mengenai peramalan
yang memiliki tingkat kesalahan yang kecil dalam meramalkan penggunaan bahan baku
dan perhitungan safety stock untuk menjaga ketidakpastian komponen. Metode yang
digunakan adalah moving average, weighted moving average, exponential smoothing
dan linear trend line/trend analysis. Pengolahan data dilakukan dengan uji pola data
untuk mengetahui karakteristik data dan uji stasioner dengan menggunakan
correlogram. Dalam penelitan ini, penulis melakukan analisis dengan bantuan software
POM QM dalam membantu perhitungan peramalan dan nilai erornya serta Eviews untuk
menguji stasioner. Hasil penelitian ini adalah dalam pemilihan metode peramalan yang
baik untuk masing-masing komponen yang dipilih dari nilai MAPE terkecil, yaitu
metode linear trend line 14 komponen, metode moving average 2 komponen, metode
exponential smoothing 3 komponen dan metode weighted moving average 1 komponen;
kemudian metode peramalan yang memiliki nilai rata-rata eror terkecil adalah metode
linear trend line dengan nilai mean absolute deviation (MAD), mean squared error
(MSE), dan mean absolute percentage error (MAPE) dengan nilai sebesar 285,06,
631.295,51 dan 20,98% dan jumlah safety stock yang sebaiknya dimiliki oleh
perusahaan.
Collections
- Industrial Engineering [2225]