Analisis Konsentrasi Polutan Tsp, Pm2.5, Pm10 , Dan Pb Bengkel Motor Resmi (Studi Kasus: Ud. Utama Motor Sleman)
Abstract
Semakin tahun indonesia mengalami perkembangan teknologi yang sangat tinggi
terutama pada sektor transportasi yaitu dalam penggunaan kendaraan bermotor.
Akibat buruknya perawatan dan efisiensi bahan bakar pada kendaraan bermotor,
tingginya penggunaan kendaraan tersebut mengakibatkan peningkatan emisi gas
buang. Polutan TSP; PM2.5 ; PM10; dan Pb banyak dihasilkan pada bengkel, polutan
Pb yang hasilkan dari gas buang kendaraan dapat berdampak buruk terhadap mesin
kendaraan sehingga menyebabkan pencemaran pada lingkungan sekitar. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi dan mengetahui pengendalian dari
polutan TSP; PM2.5 ; PM10; dan Pb pada bengkel UD. Utama Motor Sleman. Metode
analisis kuantitatif statistik dan deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan alat Low Volume Air Sampler dan E-sampler.
Konsentrasi pada masing-masing polutan dapat dilihat pada peta dengan
menggunakan software surfer 16. Hasil pengukuran polutan TSP pada pagi, siang dan
sore di 3 titik dimana pengukuran dengan nilai konsentrasi rata-rata berkisar antara
29,98 - 48,24 µg/m³. Kandungan Pb didalam TSP dengan konsentrasi yang didapat
yaitu sebesar 3,8104 µg/m³. Untuk pengukuran PM2.5 didapatkan nilai konsentrasi
rata-rata berkisar antara 19,41 - 41,92 µg/m³. Dan pengukuran PM10 didapatkan
konsentrasi dengan rata-rata berkisar antara 28,82 - 64,02 µg/m³. Dari hasil
konsentrasi yang didapat nilai konsentrasi TSP dan PM10 tidak melebihi baku mutu
yaitu dengan baku mutu sebesar 150 µg/m³. Untuk nilai konsentrasi Pb dan PM2.5
tersebut melebihi baku mutu yaitu 0,15 µg/m³ dan 35 µg/m³.Hal ini harus dilakukan
pengendalian di lingkungan kerja agar tidak melebihi baku mutu dan tidak
berdampak lebih buruk kepada mekanik. Bengkel UD. Utama Motor Sleman telah
menerapkan pengendalian pencemaran udara. Ada beberapa penerapan pengendalian
pencemaran udara yang dilakukan pada bengkel yaitu dengan teknologi cyclone,
pemasangan ventilasi, pemasangan blower, dan dengan penambahan kipas angin
pada setiap bike lift hydraulic.
Collections
- Environmental Engineering [1430]