Prarancangan Pabrik Kimia Asam Nitrat Dari Amonia Dan Udara (Oksigen) Dengan Kapasitas 37.000 Ton/Tahun
View/ Open
Date
2022-09-14Author
MHD KEVIN HASNAL SIREGAR
ARIQ NUR WICAKSONO
Metadata
Show full item recordAbstract
Asam nitrat (HNO3) merupakan salah satu asam kuat yang digunakan dalam
industri pupuk sebagai bahan baku utama dalam pembuatan kalsium nitrat dan
kalsium amonium nitrat. Di samping itu, asam nitrat juga banyak digunakan sebagai
bahan baku pembuatan nitrobenzena, dinitrotoluena asam adipat dan
nitroklorobenzena. Saat ini, belum banyak pabrik di Indonesia yang memproduksi
asam nitrat sehingga Indonesia masih bergantung pada impor. Kebutuhan asam
nitrat mengalami peningkatan setiap tahunnya menjadikan perancangan pabrik
asam nitrat ini perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Pabrik asam
nitrat dalam pra-rancangan ini direncanakan akan dibangun di Kabupaten Gresik,
Jawa Timur dengan kapasitas produksi 37.000 ton/tahun yang beroperasi selama
330 hari dengan total 156 karyawan serta dibangun di atas lahan seluas 46.144 m
.
Pembuatan asam nitrat dilakukan dengan proses Ostwald menggunakan
2
bahan baku amonia dan udara di dalam reaktor gauze fixed bed multitube dengan
katalis Platinum-Rhodium yang beroperasi pada suhu 850°C dan tekanan 6 atm
untuk membentuk gas NO. Gas NO yang terbentuk kemudian dioksidasi menjadi
gas NO2. Gas NO2 yang tebentuk akan diserap sekaligus direaksikan dengan air
menggunakan kolom absorber sehingga terbentuk asam nitrat. Untuk mencapai
kapasitas produksi 37.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku amonia sebesar
9.102,12 ton/tahun dan udara sebesar 138.278,37 ton/tahun. Utilitas yang
dibutuhkan yaitu air sebesar 305.949,41 ton/tahun yang diperoleh dari sungai
Bengawan Solo serta kebutuhan listrik sebesar 471,92 kWh yang diperoleh dari
PLN.
Pabrik asam nitrat ini memerlukan modal tetap sebesar Rp. 543.618.882.658
dan modal kerja sebesar Rp. 299.569.111.090. Pabrik asam nitrat ini memiliki
tingkat risiko tinggi (high risk) yang dianalisis dari kondisi operasi pabrik,
kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, serta sifat fisis maupun kimia dari
bahan baku itu sendiri. Hasil analisa ekonomi menunjukkan pabrik ini
menghasilkan keuntungan setelah pajak sebesar Rp. 207.664.466.906 dengan
Return On Investment (ROI) setelah pajak sebesar 50,94%, Pay Out Time (POT)
setelah pajak 1,6 tahun, Break Even Point (BEP) sebesar 42,63%, Shut Down Point
(SDP) sebesar 27,98% dan Discounted Cash Flow Return (DCFR) sebesar 33,45%.
Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik asam
nitrat secara ekonomi layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1177]