Prarancangan Pabrik Nitroselulosa Dari Selulosa Dan Asam Nitrat Dengan Kapasitas 10.000 Ton/tahun Perancangan Pabrik
View/ Open
Date
2022-09Author
GERALDY RAMADHANSYAH HARTONO
MOECHAMAD FAJAR APRIYANTO
Metadata
Show full item recordAbstract
Nitroselulosa merupakan bahan kimia aktif yang bersifat mudah terbakar dan memiliki
kandungan bersifat sensitive sehingga dapat digunakan sebagai salah satu bahan
peledak. Selain itu nitroselulosa merupakan salah satu bahan pendukung di dalam
industri kimia, salah satunya yaitu pada industri cat kayu, cat otomotif dan juga pada
printing. Nitroselulosa dibuat dengan menggunakan proses reaksi nitrasi, dimana reaksi
nitrasi ini menggunakan selulosa yang dicampur dengan asam sulfat dan asam nitrat.
Saat ini kebutuhan nitroselulosa di Indonesia masih di impor dari luar negeri seperti
RRC dan Eropa, karena produksi nitroselulosa di Indonesia masih belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu perlu didirikan pabrik
nitroselulosa di Indonesia. Pabrik nitroselulosa direncanakan akan dibangun di
Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas pabrik sebesar 10.000
ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari. Metode pembuatan nitroselulosa
menggunakan reaksi nitrasi dimana selulosa dicampurkan dengan asam nitrat dan asam
sulfat. Reaksi ini bersifat eksotermis dan direaksikan di dalam Continuous Stirred Tank
Reactor (CSTR), fase padat cair dengan kondisi operasi dijaga secara isothermal.
Reaktor beroperasi pada suhu 40
C dan bertekanan 1 atm. Produk yang keluar dari
reaktor dipisahkan dengan rotary vacuum filter – 01 dan hasil padatannya akan
dikeringkan dengan menggunakan rotary dryer untuk menghilangkan kadar airnya.
Selanjutnya produk diangkut menuju silo dan dikemas untuk dipasarkan. Utilitas yang
dibutuhkan yaitu 8247,738 kg/jam air pendingin, 3146,381 kg/jam steam, 71,97 kW
listrik, 31 L/jam bahan bakar. Hasil analisis menunjukkan bahwa pabrik nitroselulosa
ini memiliki tingkat resiko tinggi (High risk) dengan pajak 18,86%, Pay Out Time
maksimal 5 tahun, dan Break Event Point sebesar 40 – 60 %. Hasil evaluasi ekonomi
menunjukkan modal tetap Rp 253.606.952.107,46, modal kerja sebesar Rp
251.385.865.503,77 dan keuntungan sebelum pajak Rp 59.786.979.450, ROI sebelum
pajak 23,57%, POT sebelum pajak 2,98 tahun, BEP sebesar 49,86%, Shut Down Point
(SDP) sebesar 22,21% dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar
16,05%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik
nitroselulosa secara ekonomi layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1178]