Pra Rancangan Pabrik Isobutene Dari Isobutanol Dengan Kapasitas 33.000 Ton/tahun
View/ Open
Date
2022-09-22Author
NARITHA ANGGITHA PUTRI
FAJRI SATRIA, 18521197
Metadata
Show full item recordAbstract
Isobutene adalah hidrokarbon jenis alkena bercabang empat dengan rumus kimia
(CH3)2C=CH2 digunakan untuk industri kimia, industri karet sintetis, industri
minyak dan gas, industri plastik. Pabrik isobutene dari isobutanol direncanakan
akan didirikan di Kebomas, Gresik, Jawa Timur dan menghasilkan produk
sebanyak 33.000 Ton/Tahun pada 330 hari berproduksi. Proses produksi isobutene
menggunakan Reaktor Fixed Bed pada kondisi operasi 340˚C dan tekanan 1 atm
dan menggunakan proses dehidrasi isobutanol. Produk keluaran reaktor merupakan
gas hasil reaksi dan air yang selanjutnya akan di pisahkan di separator, kemudian
dialirkan pada Absorber untuk di serap oleh Tert-butanol, hasil keluaran bawah
Absorber adalah isobutene dan tert-butanol yang akan di alirkan menuju menara
destilasi, sedangkan produk keluaran atas akan di alirkan ke unit pengolahan
limbah. Isobutene yang terserap pada tert-butanol akan di pisahkan dan di murnikan
pada menara destilasi, untuk keluaran atas akan berupa gas isobutene yang akan di
embunkan semuanya kemudian sebagian di alirkan ke tangki penyimpanan produk
dengan kemurnian 99,9% dan sebagian di umpankan ke menara destilasi. Untuk
keluaran bawah akan masuk ke tangki penyimpanan yang akan di olah kembali
untuk menjadi second absorben. Dari studi evaluasi ekonomi, untuk menunjang
proses produksi diperlukan modal investasi. Untuk memproduksi isobutene
sebanyak 33.000 ton/tahun diperlukan bahan baku isobutanol sebanyak 58.276,380
ton/tahun. Utilitas untuk mendukung proses produksinya, di perlukan Dowtherm A
sebagai pendingin sebanyak 5.143,807 Ton/tahun, air service sebanyak 3.960
ton/tahun, air steam sebanyak 27.943,377 ton/tahun. Penyediaan udara tekan
sebanyak 39,2515 m3/jam, bahan bakar sebanyak 2.649,940 ton/tahun, dan listrik
sebanyak 117,006 KwH. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2025 dan
digolongkan pabrik beresiko tinggi dengan menggunakan modal tetap sebesar Rp
471.758.235.489 dan modal kerja sebesar Rp 294.971.400.598. Percent Return On
Investment (ROI) sebelum pajak 44,22% dan setelah pajak 35,38%. Pay Out Time
(POT) sebelum pajak selama 1,8 tahun dan setelah pajak 2,2 tahun. Break Even
Point (BEP) sebesar 40,06% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 23,70%.
Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar 23,70%. Dari data Analisa
kelayakan di atas dapat disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak
dipertimbangkan utuk pendirian di Indonesia.
Collections
- Chemical Engineering [1177]