Analisis Ketahanan Hidup Pasien Dengue Hemorrhagic Fever (Dhf) Menggunakan Metode Kaplan Meier Dan Uji Log Rank (Studi Kasus: Pasien Dhf Di Rsu Islam Cawas Klaten)
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue atau dengan istilah lain dikenal sebagai
Dengue Hemoragic Fever (DHF) merupakan penyakit menular yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk betina Aedes(Ae) aegypti. Perkembangbiakan jenis
nyamuk penular (vektor) sering dijumpai pada negara tropis salah satunya
Indonesia. Menurut WHO Indonesia berada pada posisi kedua dengan kasus
terbesar di Asia Tenggara, diperkirakan 50 juta orang akan terinfeksi dengue, 500
ribu orang terjangkit DHF diperkirakan memerlukan rawat inap setiap tahun serta
2.5% diantara mereka yang terinfeksi dengue berdampak pada kematian. Penyakit
menular tersebut masih menjadi masalah kesehatan dengan penyebarannya yang
sangat cepat hingga berunjung pada kematian dalam waktu singkat. Sehingga
dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Kaplan Meier untuk
mengetahui peluang survival selama penelitian berlangsung. Dilanjutkan dengan
menggunakan Uji Log Rank untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan atau
tidak antara peluang survival pasien DHF berdasarkan kategori pada variabel usia,
jenis kelamin, suhu tubuh, hemoglobin, leukosit, hematokrit, trombosit, mual dan
muntah, pusing, rasa nyeri bagian perut di RSU Islam Cawas Klaten. Berdasarkan
45 data yang diperoleh dari rekam medis pasien DHF di RSU Islam Cawas Klaten
diperoleh hasil bahwa dari 45 pasien yang dirawat inap terdapat 1 data tersensor.
Peluang survival (peluang pasien belum mengalami perbaikan kondisi/pulang)
pada hari ke 3, 4, 5, 6, 7, 8 secara berurutan yakni 0.8667, 0.5474, 0.2509, 0.045,
0.0028, 0.0000. Kecepatan pasien mengalami perbaikan kondisi adalah paling
tinggi pada saat waktu 3-4 hari. Hasil dari Uji Log Rank diperoleh bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara peluang survival pasien DHF dengan kategori
leukosit.
Collections
- Statistics [904]