dc.description.abstract | Millenium Development Goals (MDGs) merupakan target nasional dalam
memperbaiki kondisi kesehatan Indonesia, salah satunya adalah mengurangi
angka penderita HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Jika dilihat berdasarkan provinsi, Jawa Timur menjadi episentrum penularan HIV
serta berada di posisi ketiga tertinggi nasional untuk jumlah kasus AIDS. Tidak
hanya itu, jika dilihat berdasarkan usia sebagian besar penderita HIV/AIDS
memiliki usia produktif yakni 25-49 tahun. Hal ini menjadikan kasus HIV/AIDS
dianggap sebagai masalah serius karena tingginya kasus pada kelompok usia
produktif, yang dapat menyebabkan ancaman penurunan produktivitas pada
penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi autokorelasi spasial,
mengetahui pola penyebaran dan hasil clustering dari nilai Local Indeks of Spatial
Autocorrelation (LISA) pada persebaran penyakit HIV dan AIDS di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi
spasial dengan menggunakan indeks moran dan LISA yang mengindikasikan
bahwa jumlah penderita HIV dan AIDS di wilayah sekitarnya mirip dan
cenderung berkelompok yang artinya wilayah dengan jumlah penderita tinggi juga
dikelilingi oleh wilayah dengan jumlah penderita tinggi dan sebaliknya.
Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian LISA pada data HIV wilayah yang
terdapat autokorelasi spasial adalah : Bondowoso, Jember, Lumajang, serta
Probolinggo. Sedangkan pada data AIDS wilayah yang terdapat autokorelasi
spasial adalah : Gresik, Kota Malang, Mojokerto, Sidoarjo, serta Surabaya. Hal ini
berarti bahwa wilayah tersebut mempunyai jarak yang berdekatan dan memiliki
nilai yang mirip serta berkelompok secara lokal. | en_US |