Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Model Chen Dan Cheng Dalam Peramalan Produksi Gold Ore (Studi Kasus : Produksi Gold Ore Pt. J)
Abstract
Setiap tahunnya permintaan emas mengalami peningkatan, baik berupa emas
batangan, maupun emas yang sudah diolah menjadi perhiasan. Hal ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas
harus berusaha maksimal dalam meningkatkan produksi emas. Produksi emas juga
tidak bisa lepas dari keterkaitanya terhadap produksi gold ore (bijih emas) yang
menjadi bahan paling dasar dari pembentukan emas murni. Ore adalah sejenis batu
yang mengandung mineral penting dan bernilai ekonomis, baik itu berupa logam
atau bukan logam. PT. J merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha
pertambangan emas dengan metode tambang terbuka. Sebagai salah satu
perusahaan tambang emas, tentu saja PT. J tidak bisa lepas dari proses peramalan
produksi ore untuk memprediksi apakah kapasitas ore yang tersedia mampu
mengimbangi permintaan emas yang ada. Peramalan adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang
dengan menggunakan berbagai metode tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan
peramalan produksi ore menggunakan metode Fuzzy Time Series (FTS), karena
metode ini dapat diaplikasikan tanpa perlu memenuhi asumsi-asumsi seperti pada
metode peramalan lainnya. Berdasarkan dari hasil peramalan didapatkan nilai
MAPE untuk mengukur tingkat akurasi model chen adalah sebesar 9,8% sedangkan
untuk model cheng adalah sebesar 8,9%. Oleh karena itu disimpulkan bahwa FTS
model cheng lebih baik dalam meramalkan produksi ore PT. J dibandingkan FTS
model chen. Adapun hasil peramalan 1 periode kedepan yang didapatkan dari
metode terbaik yaitu FTS cheng adalah sebesar 650 ton.
Collections
- Statistics [900]