Analisis Forecasting Harga Saham Pt. Dci Indonesia Tbk (Dcii) Menggunakan Model Cheng Pada Metode Fuzzy Time Series (Studi Kasus: Harga Saham Pt. Dci Indonesia Tbk (Dcii) Periode 3 Mei 2021 – 29 April 2022)
Abstract
Saham adalah salah satu instrumen keuangan jangka panjang yang
diperdagangkan di pasar modal Indonesia.. Tahun 2020 adalah tahun yang sulit
bagi sebagian besar orang. World Health Organization (WHO) secara resmi
menetapkan wabah Coronavirus Disease 19 (Covid-19) sebagai pandemi pada
tanggal 9 Maret 2020. Skema Work From Home (WFH) adalah bagian dari
konsep telecommuting (bekerja jarak jauh) yang menjadi rutinitas baru saat ini.
Ada beberapa sektor industri yang beralih ke online agar tetap dapat menjalankan
kegiatan sesuai protokol yang berlaku. Dengan adanya skema tersebut, data center
sangat dibutuhkan pada era digital saat ini. PT. DCI Indonessia Tbk (DCII) adalah
perusahaan yang bergerak di bidang industri penyedia layanan penyimpanan data
server dan hosting cloud data center. PT. DCI Indonesia Tbk (DCII) mencatatkan
saham pertamanya pada 6 Januari 2021 dengan harga saham Rp420 per saham.
Sejak awal penawaran umum saham perdana pada 6 Januari 2021, saham ini terus
meningkat hingga melewati harga dua saham paling mahal di bursa Tanah Air,
yaitu PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT. Bank Central Asia (BBCA). Per
15 Juni 2021, harga saham DCII terus meningkat hingga 11,864% ke harga
Rp50.250 per saham. Melihat harga saham DCII yang terus meningkat, peneliti
tertarik ingin meramal harga pergerakan saham DCII. Oleh karena itu, dibutuhkan
metode peramalan atau forecasting untuk memprediksi harga saham DCII pada
periode selanjutnya. Dalam penelitian ini dilakukan peramalan pada harga saham
DCII periode 2 Mei 2022 menggunakan metode peramalan Fuzzy Time Series
dengan model Cheng. Dari metode forecasting Fuzzy Time Series model Cheng
diperoleh hasil forecasting sebesar Rp41.179 dengan nilai keakuratan forecasting
MAPE sebesar 4,97% dan nilai MSE sebesar 4539949,095.
Collections
- Statistics [900]