GACOR (Gastric Acid Detector): Inovasi Alat Pengukurtingkat Asam Lambung Berbasis Sensor Ph
View/ Open
Date
2022-06-25Author
TAUFAN MAULANA PUTERA
DWIKI AKMAL MURAD
Metadata
Show full item recordAbstract
GERD merupakan suatu keadaan patologis di mana cairan asam lambung mengalami
refluks sehingga masuk ke dalam esofagus dan menyebabkan gejala. Berbagai gejala akibat
keterlibatan esofagus, faring, laring dan saluran napas. Sehingga gejala yang dialami oleh
penderita akan mengalami sensasi rasa terbakar di dada, sulit menelan, mual, bau mulut, mengeluh
mulas dan regurgitasi. Biasanya penderita GERD didiagnosa hanya melalui anamnesis, sedangkan
pH asam lambung tidak dilakukan pengukuran. Ada pun biasanya menggunakan pemeriksaan
endoskopi untuk mengukur pH asam lambung.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kebutuhan untuk menyelesaikan masalah adalah
membuat alat yang dapat mengukur pH asam lambung tidak semahal pemeriksaan endoskopi,
pemeriksaan yang non invasif, dan tidak harus dengan bantuan tenaga medis. Mengusung
penggunaan yang mudah, menggunakan sensor pH untuk mendeteksi cairan saliva. Maka kami
mengusulkan GACOR (Gastric Acid Detector): Inovasi Alat Pengukur Tingkat Asam Lambung
Berbasis Sensor pH. Menggunakan sensor pH ini nantinya untuk mengukur cairan saliva, sensor
pH akan mendeteksi nilai keasaman melalui mekanisme pertukaran ion elektronik dan lautan
terukur. Pertukaran ion tersebut akan menciptakan aliran listrik sehingga akan diperoleh tegangan.
Agar semakin akurat tegaknya diagnosa, kami juga menggunakan dua kuesioner; GERD-Q dan
Pola makan untuk mengetahui kondisi tubuh dari subjek.
Dalam proses perancangannya terdapat beberapa perbedaan antara desain rancangan awal
sistem dengan realisasinya. Perubahan terjadi karena mendapatkan referensi-referensi terbaru yang
membantu mendukung kemajuan sistem alat kami. Lalu saran serta masukan dari dosen
pembimbing yang membantu kami dalam merealisasikan alat ini. Walaupun begitu, 85% realisasi
sistem sesuai dengan desain rancangan awalnya.
Alat kami GACOR, mampu mengukur dengan batas toleransi 3% dengan stabilitas
pengukuran 30 s. Hasil yang didapatkan pada penelitian kami, dari 25 subjek yang berpotensi
menderita GERD terdapat 5 orang. Nilai cairan saliva rata-rata dari stimulan puasa 1 jam sebesar
3.88, makan gorengan 3.88 dan minuman bersoda 3.81. Sedangkan untuk kuesioner pola makan,
dari 25 subjek, total yang mempunyai pola makan buruk sebesar 18 orang, ini jauh lebih banyak
dibandingkan dengan yang mempunyai pola makan baik hanya 8 orang.
Alat kami berdampak positif untuk masyarakat awam, dengan penggunaan yang mudah,
dan tanpa harus dibantu tenaga kesehatan. Dampak ekonomi dari implementasi sistem terhadap
penggunaan secara umum dan Lebih murah dibandingkan pemeriksaan endoskopi. Komponen alat
yang murah dan mudah ditemui (sensor, dll). Tidak ada biaya berkelanjutan untuk pemeriksaan
seperti pasca pemeriksaan endoskopi.
Collections
- Electric Engineering [782]