Show simple item record

dc.contributor.advisorMedilla Kusriyanto, S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorTAUFAN MAULANA PUTERA
dc.contributor.authorDWIKI AKMAL MURAD
dc.date.accessioned2022-11-09T07:23:38Z
dc.date.available2022-11-09T07:23:38Z
dc.date.issued2022-06-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40321
dc.description.abstractGERD merupakan suatu keadaan patologis di mana cairan asam lambung mengalami refluks sehingga masuk ke dalam esofagus dan menyebabkan gejala. Berbagai gejala akibat keterlibatan esofagus, faring, laring dan saluran napas. Sehingga gejala yang dialami oleh penderita akan mengalami sensasi rasa terbakar di dada, sulit menelan, mual, bau mulut, mengeluh mulas dan regurgitasi. Biasanya penderita GERD didiagnosa hanya melalui anamnesis, sedangkan pH asam lambung tidak dilakukan pengukuran. Ada pun biasanya menggunakan pemeriksaan endoskopi untuk mengukur pH asam lambung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kebutuhan untuk menyelesaikan masalah adalah membuat alat yang dapat mengukur pH asam lambung tidak semahal pemeriksaan endoskopi, pemeriksaan yang non invasif, dan tidak harus dengan bantuan tenaga medis. Mengusung penggunaan yang mudah, menggunakan sensor pH untuk mendeteksi cairan saliva. Maka kami mengusulkan GACOR (Gastric Acid Detector): Inovasi Alat Pengukur Tingkat Asam Lambung Berbasis Sensor pH. Menggunakan sensor pH ini nantinya untuk mengukur cairan saliva, sensor pH akan mendeteksi nilai keasaman melalui mekanisme pertukaran ion elektronik dan lautan terukur. Pertukaran ion tersebut akan menciptakan aliran listrik sehingga akan diperoleh tegangan. Agar semakin akurat tegaknya diagnosa, kami juga menggunakan dua kuesioner; GERD-Q dan Pola makan untuk mengetahui kondisi tubuh dari subjek. Dalam proses perancangannya terdapat beberapa perbedaan antara desain rancangan awal sistem dengan realisasinya. Perubahan terjadi karena mendapatkan referensi-referensi terbaru yang membantu mendukung kemajuan sistem alat kami. Lalu saran serta masukan dari dosen pembimbing yang membantu kami dalam merealisasikan alat ini. Walaupun begitu, 85% realisasi sistem sesuai dengan desain rancangan awalnya. Alat kami GACOR, mampu mengukur dengan batas toleransi 3% dengan stabilitas pengukuran 30 s. Hasil yang didapatkan pada penelitian kami, dari 25 subjek yang berpotensi menderita GERD terdapat 5 orang. Nilai cairan saliva rata-rata dari stimulan puasa 1 jam sebesar 3.88, makan gorengan 3.88 dan minuman bersoda 3.81. Sedangkan untuk kuesioner pola makan, dari 25 subjek, total yang mempunyai pola makan buruk sebesar 18 orang, ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang mempunyai pola makan baik hanya 8 orang. Alat kami berdampak positif untuk masyarakat awam, dengan penggunaan yang mudah, dan tanpa harus dibantu tenaga kesehatan. Dampak ekonomi dari implementasi sistem terhadap penggunaan secara umum dan Lebih murah dibandingkan pemeriksaan endoskopi. Komponen alat yang murah dan mudah ditemui (sensor, dll). Tidak ada biaya berkelanjutan untuk pemeriksaan seperti pasca pemeriksaan endoskopi.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleGACOR (Gastric Acid Detector): Inovasi Alat Pengukurtingkat Asam Lambung Berbasis Sensor Phen_US
dc.Identifier.NIM18524061
dc.Identifier.NIM18524019


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record