Formulasi Sediaan Nanoemulsi Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Sebagai Bahan Aktif Pembuatan Serum Antioksidan
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang formulasi nanoemulsi ekstrak daun salam
sebagai bahan aktif pembuatan serum antioksidan. Tahapan-tahapan penelitian ini
meliputi: (1) ekstraksi dengan teknik maserasi dan Microwave-Assisted Extraction
(MAE); (2) Karakterisasi dan identifikasi ekstrak meliputi uji fitokimia, uji DPPH,
uji pereaksi geser, dan identifikasi senyawa menggunakan LC-MS; (3) formulasi
sediaan nanoemulsi dengan metode Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System
(SNEDDS); (4) Pengujian nanoemulsi: uji stabilitas, uji aktivitas antioksidan
dengan metode DPPH, dan uji iritasi, (5) karakterisasi nanoemulsi yang meliputi
ukuran partikel, transmitansi, pH, dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) rendemen ekstrak metode maserasi dan MAE adalah 2,48% dan 1,97%;
(2) senyawa antioksidan pada ekstrak daun salam adalah Isorhamnethin, Icariin,
Quercetin-3-O-di-hexose-O-pentoside, Proanthocyanidin tetramer, Procyanidin
A-type trimer arabinoside, dan Morusin; IC50 ekstrak hasil maserasi dan MAE
adalah 17,099 ± 1,991 ppm dan 20,782 ± 1,376 ppm; (3) Nanoemulsi dibuat 3
formula (0,1; 0,3; dan 0,5 g) dengan variabel tetap capryol 90, tween 20, dan PEG
400 (1,5; 2,5; dan 1); (4) uji stabilitas menunjukkan hanya F1 yang stabil; nilai IC50
nanoemulsi sebesar 950,318 ppm; dan uji iritasi F1 tidak menunjukkan adanya
eritema dan edema; (5) Ukuran partikel F1 adalah 124,6 nm dengan nilai
tranmitansi 96,60%, pH 5,45, dan viskositas 79,07 cP. Sehingga sediaan
nanoemulsi ekstrak daun salam tidak direkomendasikan menjadi bahan aktif
pembuatan serum antioksidan.
Collections
- Chemistry Education [324]