Identifikasi Kondisi Pasar Saham Dengan Algoritma Bry-Boschan Dan Prediksinya Menggunakan Regresi Logistik Biner (Studi Kasus: Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) Januari 2003 – Mei 2022)
Abstract
Dalam pasar saham terdapat istilah bullish dan bearish. Kondisi pasar sedang
aktif (bullish market) terjadi karena adanya kenaikan harga yang berdampak pada
kenaikan volume transaksi, sebaliknya kondisi pasar sedang pasif (bearish
market) disebabkan karena adanya penurunan harga yang diikuti dengan
penurunan volume transaksi. Kondisi bullish dan bearish di pasar saham terlihat
dari naik turunnya harga-harga saham yang tercermin melalui pergerakan indeks
harga saham. Salah satu indeks harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) adalah IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan. Kondisi pasar saham
terus berfluktuasi seiring dengan perubahan harga saham yang bergerak secara
acak, sedangkan investor mengharapkan kondisi pasar sedang aktif atau bullish
market. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pergerakan IHSG, salah
satunya yaitu faktor makroekonomi. Guna mengetahui kondisi pasar saham
(bearish atau bullish) dan prediksi kondisi pasar saham (bearish atau bullish)
tersebut, maka dilakukan identifikasi kondisi pasar saham (bearish atau bullish)
dengan algoritma Bry-Boschan dan prediksinya menggunakan indikator
makroekonomi dengan metode regresi logistik biner. Algoritma Bry-Boschan
digunakan secara luas untuk deteksi titik peak dan trough dalam analisis siklus
bisnis. Regresi logistik biner digunakan untuk memodelkan data dengan variabel
respon yang memiliki dua kategori atau berbentuk bilangan biner. Diperoleh hasil
bahwa IHSG mengalami periode bearish sebanyak 47 kali (bulan) dan 186 kali
(bulan) mengalami periode bullish. Diperoleh nilai akurasi sebesar 81,55%.
Collections
- Statistics [900]