Evaluasi Tingkat Kebisingan, Pencahayaan, Dan Iklim Kerja Panas Bengkel Mobil Non-Resmi Studi Kasus : Bengkel Satria Jaya
Abstract
Lingkungan kerja yang aman dan nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja
untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja
harus perlu diperhatikan baik dari sisi desain yang sedemikian rupa sehingga
menajadi suasana yang kondusif terhadap pekerja. Penelitian kali ini bertujuan
untuk mengevaluasi tingkat kebisingan, intensitas pencahayaan dan iklim kerja
pada lingkungan kerja dan memberikan rekomendasi rekayasa pengendalian
kepada departemen Bengkel Satria Jaya. Penelitian ini dilakukan pada Bengkel
Satria Jaya selama tiga hari. Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan Sound
Level Meter. Pengukuran ini dilakukan pada setiap titik pengambilan sampel
kebisingan yang telah di tentukan berdasarkan peraturan yang berlaku. Pengukuran
pencahayaan dilakukan pada setiap titik pengambilan sampel intensitas
pencahayaan berdasarkan peraturan yang berlaku dan menggunakan alat ukur Lux
Meter. Pengukuran iklim kerja dilakukan dengan menggunakan Questemp pada 4
titik. Hasil dari pengukuran kebisingan, pencahayaan, iklim kerja ini kemudian
akan dibandingkan dengan standar baku mutu yang berlaku di Indonesia. Hasil
pengukuran kebisingan pada Bengkel Satria Jaya berkisar antara 68,9 dBA – 77,7
dBA. Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh aktivitas pada Bengkel Satria Jaya
tidak melebihi nilai ambang batas kebisingan. Pencahayaan pada Bengkel Satria
Jaya berkisar antara 35 – 3.716 Lux. Hal ini menunjukkan bahwa pencahayaan
pada Bengkel Satria Jaya berada di atas nilai ambang batas pencahayaan yang
diizinkan untuk melakukan pekerjaan permesinan yaitu 200 Lux. Iklim kerja
(ISBB) pada Bengkel Satria Jaya berkisar antara 25,36 – 25,82°C dengan rata rata
iklim kerja 25,6°C. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Nilai Ambang Batas (NAB) untuk
beban kerja sedang dengan tenaga kerja yang bekerja sebesar 75% - 100% dan
istirahat sebesar 25% setiap jam kerjanya adalah 28°C. Hal ini menunjukkan bahwa
iklim kerja pada Bengkel Satria Jaya di bawah nilai ambang batas iklim kerja ISBB
yang diperkenankan maka perlu dilakukan pengendalian iklim kerja.
Collections
- Environmental Engineering [1435]