Prarancangan Pabrik Carboxymethyl Cellulose (Cmc) Dari Cellulose Dengan Kapasitas 5.000 Ton/Tahun
View/ Open
Date
2022-07-22Author
RIFKY MURDIANSYAH
BENNY MUKTI NUGROHO
Metadata
Show full item recordAbstract
Carboxymethyl cellulose merupakan polisakarida yang tidak beracun,
biokompatibel dan biodegradable yang berasal dari selulosa tumbuhan yang melalui
proses alkalisasi dan eterifikasi. CMC berperan sebagai pengikat air, pengental,
stabilisator emulsi, dan tekstur gum. CMC digunakan dalam ilmu pangan sebagai
bahan pengental dan untuk menstabilkan emulsi CMC sendiri memiliki fungsi
sebagai pengental, penstabil emulsi atau suspensi dan bahan pengikat. Mengingat
kebutuhannya yang terus meningkat dan sampai saat ini pabrik CMC direncanakan
akan berdiri di Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Cilegon, Banten dengan
kapasitas 5.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari. Metode pembuatan
CMC yang digunakan pabrik ini terdapat dua reaksi. Reaksi pertama yaitu alkalisasi
dengan mereaksikan antara cellulose powder dan natrium hidroksida yang
menghasilkan alkali selulosa. Reaksi kedua yaitu eterifikasi dengan mereaksikan
antara natrium monokloroasetat dan alkali selulosa. Reaksi ini bersifat eksotermis
dan dijalankan dalam reaktor Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR), fase padatcair,
serta
kondisi
operasi
dijaga
isothermal.
Terdapat
dua
reaktor
yaitu
reaktor
01
(alkalisasi)
dengan
kondisi
operasi
30°C
tekanan
1
atm
dan
reaktor
02
(eterifikasi)
dengan
kondisi operasi 60°C tekanan 1 atm. Produk keluaran reaktor 02
selanjutnya dipisahkan dengan rotary vacuum filter dan kemudian dikeringkan
menggunakan rotary dryer. Produk serbuk diangkut menuju silo, dikemas, dan di
pasarkan. Untuk mencapai kapasitas produksi 5.000 ton/tahun dibutuhkan bahan
baku selulosa 372,03 kg/jam, natrium hidroksida sebesar 348,74 kg/jam, isopropil
alcohol sebesar 374,26 kg/jam, dan natrium monokloroasetat sebesar 253,90
kg/jam. Utilitas yang dibutuhkan yaitu 28401,48 kg/jam air pendingin, 53,53
kg/jam steam, m
3
/jam, 112,75 kW listrik, 19,51 L/jam bahan bakar. Hasil analisis
sifat bahan dan kondisi operasi menunjukkan bahwa pabrik CMC ini memiliki
tingkat resiko rendah (low risk). Setelah dilakukan analisis evaluasi ekonomi maka
didapatkan modal tetap sebesar Rp. 171.080.138.119, modal kerja sebesar Rp.
105.969.211.209, keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 47.589.960.740, ROI
sebelum pajak sebesar 27,82%, POT sebelum pajak sebesar 2,64 tahun, BEP
sebesar 51,35%, Shut Down Point (SDP) sebesar 28,61%, dan Discounted Cash
Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 21,29%. Berdasarkan hasil tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa pabrik CMC secara ekonomi layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1174]