Show simple item record

dc.contributor.advisorSholeh Ma’mun, S.T., M.T., Ph.D.
dc.contributor.advisorUmi Rofiqah, S.T., M.T.
dc.contributor.authorRIFKY MURDIANSYAH
dc.contributor.authorBENNY MUKTI NUGROHO
dc.date.accessioned2022-11-07T01:56:45Z
dc.date.available2022-11-07T01:56:45Z
dc.date.issued2022-07-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40218
dc.description.abstractCarboxymethyl cellulose merupakan polisakarida yang tidak beracun, biokompatibel dan biodegradable yang berasal dari selulosa tumbuhan yang melalui proses alkalisasi dan eterifikasi. CMC berperan sebagai pengikat air, pengental, stabilisator emulsi, dan tekstur gum. CMC digunakan dalam ilmu pangan sebagai bahan pengental dan untuk menstabilkan emulsi CMC sendiri memiliki fungsi sebagai pengental, penstabil emulsi atau suspensi dan bahan pengikat. Mengingat kebutuhannya yang terus meningkat dan sampai saat ini pabrik CMC direncanakan akan berdiri di Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Cilegon, Banten dengan kapasitas 5.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari. Metode pembuatan CMC yang digunakan pabrik ini terdapat dua reaksi. Reaksi pertama yaitu alkalisasi dengan mereaksikan antara cellulose powder dan natrium hidroksida yang menghasilkan alkali selulosa. Reaksi kedua yaitu eterifikasi dengan mereaksikan antara natrium monokloroasetat dan alkali selulosa. Reaksi ini bersifat eksotermis dan dijalankan dalam reaktor Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR), fase padatcair, serta kondisi operasi dijaga isothermal. Terdapat dua reaktor yaitu reaktor 01 (alkalisasi) dengan kondisi operasi 30°C tekanan 1 atm dan reaktor 02 (eterifikasi) dengan kondisi operasi 60°C tekanan 1 atm. Produk keluaran reaktor 02 selanjutnya dipisahkan dengan rotary vacuum filter dan kemudian dikeringkan menggunakan rotary dryer. Produk serbuk diangkut menuju silo, dikemas, dan di pasarkan. Untuk mencapai kapasitas produksi 5.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku selulosa 372,03 kg/jam, natrium hidroksida sebesar 348,74 kg/jam, isopropil alcohol sebesar 374,26 kg/jam, dan natrium monokloroasetat sebesar 253,90 kg/jam. Utilitas yang dibutuhkan yaitu 28401,48 kg/jam air pendingin, 53,53 kg/jam steam, m 3 /jam, 112,75 kW listrik, 19,51 L/jam bahan bakar. Hasil analisis sifat bahan dan kondisi operasi menunjukkan bahwa pabrik CMC ini memiliki tingkat resiko rendah (low risk). Setelah dilakukan analisis evaluasi ekonomi maka didapatkan modal tetap sebesar Rp. 171.080.138.119, modal kerja sebesar Rp. 105.969.211.209, keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 47.589.960.740, ROI sebelum pajak sebesar 27,82%, POT sebelum pajak sebesar 2,64 tahun, BEP sebesar 51,35%, Shut Down Point (SDP) sebesar 28,61%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 21,29%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik CMC secara ekonomi layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectContinuous stirred tank reactoren_US
dc.subjectKarboksimetil selulosaen_US
dc.subjectPerancangan pabriken_US
dc.subjectSelulosaen_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Carboxymethyl Cellulose (Cmc) Dari Cellulose Dengan Kapasitas 5.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521077
dc.Identifier.NIM18521086


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record