Perancangan Pusat Suaka Mangrove Berbasis Multi-Sensorik Di Kawasan Baros Konservasi & Eko-Edu Wisata, Bantul, Yogyakarta
Abstract
Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversity. Sebagai salah satu negara dengan daftar
merah terbesar untuk daftar habitat dan spesies hewan yang berada di ambang kepunahan.
Keanekaragaman juga tercermin dari jumlah spesiesnya. Negara ini memiliki setidaknya seratus
spesies asli dan spesies yang paling beragam. Potensi hutan mangrove yang dapat
dimanfaatkan berupa pencegahan bencana alam dan keseimbangan ekosistem. Mangrove
memberikan banyak manfaat. Konservasi Mangrove tidak hanya memberikan kontribusi positif
terhadap pendapatan, tetapi juga berperan dalam peningkatan ketahanan pangan.
Bantul di sektor pertanian adalah 42% untuk memenuhi ketersediaan pangan, dan masih
kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dan produsen terhadap ketahanan
pangan meskipun merupakan daerah yang kaya akan sumber daya. Didukung oleh City
Branding yogyakarta sebagai pendidikan, pariwisata, budaya. Mengangkat isu konservasi di
hutan mangrove yang berdampak pada ketahanan pangan di wilayah pesisir. Di pesisir
Kabupaten Bantul ditemukan mangrove yang dapat tumbuh dengan baik, tepatnya di daerah
muara yang merupakan pertemuan pantai selatan dengan muara Sungai Opak.
Mangrove merupakan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah pasang surut yang
masih dipengaruhi oleh pengaruh laut dan darat. Dusun Baros yang ditumbuhi mangrove
ditetapkan sebagai kawasan konservasi pantai. Suaka Mangrove untuk melestarikan
keanekaragaman hayati sangat dibutuhkan. Fasilitas gedung konservasi terdiri dari pusat
konservasi, nursery center, dan ruang interpretasi. Pendekatan multi indera terbentuk dari kata
tersebut dipilih karena berbasis kawasan konservasi menimbulkan beberapa efek samping yang
tidak baik bagi alam itu sendiri. Selain itu, multi-indera diadopsi agar masyarakat lebih sadar
dan membangun interaksi lingkungan, Selain menjaga keseimbangan alam, akan mengangkat
ekonomi, dan menghargai tempat pendidikan yang interaktif. Manusia, mangrove, dan spesies
akan membangun simbiosis atau mutualisme yang saling menguntungkan.
Collections
- Architecture [3648]