We-Dcare : Wearable Device Pemantauan Kesehatan Tubuh Manusia Berbasis Internet Of Things
View/ Open
Date
2022-07-25Author
GINA BHITA SHAFIRA
CHALIEF YAFI SUDIRA
Metadata
Show full item recordAbstract
Virus novel coronavirus (covid-19) di Indonesia berkembang sangat pesat hingga
menyebabkan beban berlebih di rumah sakit. Pasien dengan gejala ringan dianjurkan untuk
melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun, pasien isolasi mandiri tidak
diberikan fasilitas agar keadaannya dapat dipantau oleh ahli medis di rumah sakit. Minimnya
pengetahuan, menyebabkan pasien melakukan diagnosis mandiri yang dapat mengakibatkan salah
penanganan hingga berakibat fatal, yaitu adanya kasus pasien isolasi mandiri meninggal. Adanya
permasalahan tersebut, penulis mengusulkan untuk membuat wearable device berupa gelang yang
dapat mengukur detak jantung, saturasi oksigen (SpO2) dan suhu tubuh secara real-time sebagai
faktor penentu dalam memperkuat diagnosis pasien. Dari desain tersebut, pengguna dapat
membawa alat ke mana saja dengan nyaman karena dilengkapi dengan proteksi tahan dengan
keringat pengguna. Selain itu, terdapat pemberitahuan melalui email ke rumah sakit dan pengguna
ketika pembacaan data tidak sesuai dengan standar kesehatan.
Digunakan mikrokontroler Wemos ESP32 Mini sebagai perangkat IoT, MAX30100
sebagai sensor SpO2 dan detak jantung tubuh, dan MLX90614 sebagai sensor suhu tubuh. Data
pembacaan dari sensor akan dikirimkan ke 000webhost dan disimpan menggunakan database
phpMyAdmin menggunakan Wi-Fi mikrokontoler, sehingga rumah sakit dapat memantau
pengukuran setiap parameter melalui website dan pengguna melalui aplikasi Android yang
didesain menggunakan kodular. Selain itu, pengguna dan rumah sakit dapat mengakses riwayat
pengukuran pada website maupun aplikasi Android. Digunakan baterai dengan kapasitas 500mAh
sebagai sumber daya alat. Pada penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan realisasi penggunaan
komponen dari usulan, seperti perubahan penggunaan mikrokontroler IoT berupa ESP32 menjadi
Wemos ESP32 Mini, sensor suhu SMT172 menjadi MLX90614, baterai LiR2032 menjadi lithium
polimer HST 582728, dan penambahan rangkaian regulator serta module charger. Perubahan dan
penambahan komponen ini dilakukan untuk membuat alat menjadi versi terbaik hingga dapat
bekerja secara optimal sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.
Pada proses uji coba, penulis mendapatkan nilai akurasi pembacaan suhu tubuh sebesar
98,96%, detak jantung tubuh sebesar 95,07%, dan SpO2 tubuh sebesar 98,59%. Delay pengiriman
data dari serial monitor pada Arduino IDE ke website sebesar dua detik dan ketahanan penggunaan
baterai selama 1 jam 39 menit 26 detik. Berdasarkan hasil uji coba, alat sudah memenuhi
spesifikasi sebagai usulan terbaik. Dampak tekonolgi atau inovasi, yaitu alat dapat digunakan
untuk mengukur kesehatan tubuh berupa detak jantung, SpO2, dan suhu tubuh menggunakan
wearable device. Data pemantauan dapat dipantau melalui website rumah sakit dan aplikasi
Android pengguna serta dilengkapi riwayat pembacaan. Dampak ekonomi, yaitu biaya produksi
alat lebih rendah apabila dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada. Diharapkan, alat yang
dibuat oleh penulis menjadi layanan medis yang membantu fasilitas rumah sakit.
Collections
- Electric Engineering [783]