Show simple item record

dc.contributor.advisorSisdarmanto Adinandra, S.T., M.Sc., PhD
dc.contributor.advisorDr. Hasbi Nur Prasetyo Wisudawan, S.T., M.T
dc.contributor.authorGINA BHITA SHAFIRA
dc.contributor.authorCHALIEF YAFI SUDIRA
dc.date.accessioned2022-11-03T02:27:11Z
dc.date.available2022-11-03T02:27:11Z
dc.date.issued2022-07-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40174
dc.description.abstractVirus novel coronavirus (covid-19) di Indonesia berkembang sangat pesat hingga menyebabkan beban berlebih di rumah sakit. Pasien dengan gejala ringan dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun, pasien isolasi mandiri tidak diberikan fasilitas agar keadaannya dapat dipantau oleh ahli medis di rumah sakit. Minimnya pengetahuan, menyebabkan pasien melakukan diagnosis mandiri yang dapat mengakibatkan salah penanganan hingga berakibat fatal, yaitu adanya kasus pasien isolasi mandiri meninggal. Adanya permasalahan tersebut, penulis mengusulkan untuk membuat wearable device berupa gelang yang dapat mengukur detak jantung, saturasi oksigen (SpO2) dan suhu tubuh secara real-time sebagai faktor penentu dalam memperkuat diagnosis pasien. Dari desain tersebut, pengguna dapat membawa alat ke mana saja dengan nyaman karena dilengkapi dengan proteksi tahan dengan keringat pengguna. Selain itu, terdapat pemberitahuan melalui email ke rumah sakit dan pengguna ketika pembacaan data tidak sesuai dengan standar kesehatan. Digunakan mikrokontroler Wemos ESP32 Mini sebagai perangkat IoT, MAX30100 sebagai sensor SpO2 dan detak jantung tubuh, dan MLX90614 sebagai sensor suhu tubuh. Data pembacaan dari sensor akan dikirimkan ke 000webhost dan disimpan menggunakan database phpMyAdmin menggunakan Wi-Fi mikrokontoler, sehingga rumah sakit dapat memantau pengukuran setiap parameter melalui website dan pengguna melalui aplikasi Android yang didesain menggunakan kodular. Selain itu, pengguna dan rumah sakit dapat mengakses riwayat pengukuran pada website maupun aplikasi Android. Digunakan baterai dengan kapasitas 500mAh sebagai sumber daya alat. Pada penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan realisasi penggunaan komponen dari usulan, seperti perubahan penggunaan mikrokontroler IoT berupa ESP32 menjadi Wemos ESP32 Mini, sensor suhu SMT172 menjadi MLX90614, baterai LiR2032 menjadi lithium polimer HST 582728, dan penambahan rangkaian regulator serta module charger. Perubahan dan penambahan komponen ini dilakukan untuk membuat alat menjadi versi terbaik hingga dapat bekerja secara optimal sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Pada proses uji coba, penulis mendapatkan nilai akurasi pembacaan suhu tubuh sebesar 98,96%, detak jantung tubuh sebesar 95,07%, dan SpO2 tubuh sebesar 98,59%. Delay pengiriman data dari serial monitor pada Arduino IDE ke website sebesar dua detik dan ketahanan penggunaan baterai selama 1 jam 39 menit 26 detik. Berdasarkan hasil uji coba, alat sudah memenuhi spesifikasi sebagai usulan terbaik. Dampak tekonolgi atau inovasi, yaitu alat dapat digunakan untuk mengukur kesehatan tubuh berupa detak jantung, SpO2, dan suhu tubuh menggunakan wearable device. Data pemantauan dapat dipantau melalui website rumah sakit dan aplikasi Android pengguna serta dilengkapi riwayat pembacaan. Dampak ekonomi, yaitu biaya produksi alat lebih rendah apabila dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada. Diharapkan, alat yang dibuat oleh penulis menjadi layanan medis yang membantu fasilitas rumah sakit.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleWe-Dcare : Wearable Device Pemantauan Kesehatan Tubuh Manusia Berbasis Internet Of Thingsen_US
dc.Identifier.NIM18524121
dc.Identifier.NIM18524033


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record