Prarancangan Pabrik Allyl Chloridedari Propylene Dan Chlorine Kapasitas 15.000 Ton/Tahun
Abstract
Allyl chloride merupakan bahan intermediate sebagai penunjang produksi
epichlorohydrin (bahan dasar produksi polimer, resin dan bahan plastik lainnya)
dan glycerin. Produksi allyl chloride ini memiliki prospek yang cukup baik untuk
dikembangkan apabila ditinjau dari potensi bahan baku dan pemakaiannya, akan
tetapi hingga saat ini belum terdapat pabrik pembuatan allyl chloride di Indonesia,
konsumsi allyl chloride hanya mengandalkan impor. Melihat adanya prospek
pemasaran dan kemungkinan adanya perkembangan konsumsi allyl chloride, maka
diperlukan kajian untuk mengetahui prospek pendirian pabrik allyl chloride secara
lebih lanjut melalui pra rancangan pabrik. Pabrik ini direncanakan berdiri di
Mekarsari, Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 15.000 ton/tahun yang akan
didirikan pada tahun 2027 dan mulai beroperasi pada tahun 2032. Proses produksi
allyl chloride melalui reaksi chlorinasi propylene atau reaksi antara gas chlorine
dan propylene yang berlangsung dalam fase gas pada reaktor fixed bed multitube.
Reaksi terjadi pada suhu 510 ˚C dan tekanan 3,2 bar dengan bantuan katalis ferric
chloride. Reaksi ini menghasilkan produk utama berupa allyl chloride dengan
kemurnian 99% dan produk samping berupa 1,2-dichloropropane, dan asam
klorida. Dalam proses pembuatan allyl chloride membutuhkan bahan baku berupa
propylene sebesar 2.886,191 kg/jam yang berasal dari PT. Chandra Asri
Petrochemical Center, Cilegon dan gas chlorine sebesar 1.935,442 kg/jam dari PT
Asahimas Subsentra Chemical, Cilegon. Kebutuhan utilitas meliputi air sebesar
14.274,088 Kg/Jam, kebutuhan dowtherm sebesar 125,645 Kg/Jam, kebutuhan
listrik sebesar sebesar 181,848 kWh, kebutuhan bahan bakar sebesar 938.340
Kg/Jam dan kebutuhan udara tekan sebesar 97,863 m
/jam. Hasil evaluasi ekonomi
menunjukkan total biaya produksi sebesar Rp. 809.038.149.987,- dan total
penjualan sebesar Rp.931.247.859.924,- sehingga diperoleh keuntungan sebelum
pajak sebesar Rp. 122.209.709.937,- dan keuntungan setelah pajak sebesar
Rp.85.546.796.956,-. Berdasarkan evaluasi ekonomi yang dilakukan, pabrik ini
tergolong pabrik resiko rendah dengan Return of Investment (ROI) sebelum pajak
sebesar 44,18% dan setelah pajak sebesar 30,93%, Pay Out Time (POT) sebelum
pajak 1,846 tahun dan setelah pajak 2,443 tahun, Break Even Point(BEP) sebesar
40,26%, Shut Down Point(SDP) sebesar 22,68% dan Discounted Cash Flow Rate
of Return(DCFR) sebesar 16,34 %. Berdasarkan peninjauan bahan baku, kondisi
operasi proses, peluang penjualan produk dan hasil evaluasi ekonomi, dapat
3
disimpulkan bahwa pabrik allyl chloride dari prolylene dan gas chlorine dengan
kapasitas 15.000 ton/tahun layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1177]