Show simple item record

dc.contributor.advisorSholeh Ma'mun, S.T., M.T., Ph.D.
dc.contributor.advisorAjeng Yulianti Dwi Lestari, S.T., M.T.
dc.contributor.authorGITA FITRIANI
dc.contributor.authorIRAWATI
dc.date.accessioned2022-11-02T07:52:18Z
dc.date.available2022-11-02T07:52:18Z
dc.date.issued2022-07-17
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40164
dc.description.abstractAllyl chloride merupakan bahan intermediate sebagai penunjang produksi epichlorohydrin (bahan dasar produksi polimer, resin dan bahan plastik lainnya) dan glycerin. Produksi allyl chloride ini memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan apabila ditinjau dari potensi bahan baku dan pemakaiannya, akan tetapi hingga saat ini belum terdapat pabrik pembuatan allyl chloride di Indonesia, konsumsi allyl chloride hanya mengandalkan impor. Melihat adanya prospek pemasaran dan kemungkinan adanya perkembangan konsumsi allyl chloride, maka diperlukan kajian untuk mengetahui prospek pendirian pabrik allyl chloride secara lebih lanjut melalui pra rancangan pabrik. Pabrik ini direncanakan berdiri di Mekarsari, Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 15.000 ton/tahun yang akan didirikan pada tahun 2027 dan mulai beroperasi pada tahun 2032. Proses produksi allyl chloride melalui reaksi chlorinasi propylene atau reaksi antara gas chlorine dan propylene yang berlangsung dalam fase gas pada reaktor fixed bed multitube. Reaksi terjadi pada suhu 510 ˚C dan tekanan 3,2 bar dengan bantuan katalis ferric chloride. Reaksi ini menghasilkan produk utama berupa allyl chloride dengan kemurnian 99% dan produk samping berupa 1,2-dichloropropane, dan asam klorida. Dalam proses pembuatan allyl chloride membutuhkan bahan baku berupa propylene sebesar 2.886,191 kg/jam yang berasal dari PT. Chandra Asri Petrochemical Center, Cilegon dan gas chlorine sebesar 1.935,442 kg/jam dari PT Asahimas Subsentra Chemical, Cilegon. Kebutuhan utilitas meliputi air sebesar 14.274,088 Kg/Jam, kebutuhan dowtherm sebesar 125,645 Kg/Jam, kebutuhan listrik sebesar sebesar 181,848 kWh, kebutuhan bahan bakar sebesar 938.340 Kg/Jam dan kebutuhan udara tekan sebesar 97,863 m /jam. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan total biaya produksi sebesar Rp. 809.038.149.987,- dan total penjualan sebesar Rp.931.247.859.924,- sehingga diperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 122.209.709.937,- dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp.85.546.796.956,-. Berdasarkan evaluasi ekonomi yang dilakukan, pabrik ini tergolong pabrik resiko rendah dengan Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 44,18% dan setelah pajak sebesar 30,93%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,846 tahun dan setelah pajak 2,443 tahun, Break Even Point(BEP) sebesar 40,26%, Shut Down Point(SDP) sebesar 22,68% dan Discounted Cash Flow Rate of Return(DCFR) sebesar 16,34 %. Berdasarkan peninjauan bahan baku, kondisi operasi proses, peluang penjualan produk dan hasil evaluasi ekonomi, dapat 3 disimpulkan bahwa pabrik allyl chloride dari prolylene dan gas chlorine dengan kapasitas 15.000 ton/tahun layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAllyl chlorideen_US
dc.subjectchlorineen_US
dc.subjectpropyleneen_US
dc.subjectproduksien_US
dc.subjectreaksien_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Allyl Chloridedari Propylene Dan Chlorine Kapasitas 15.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521010
dc.Identifier.NIM18521042


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record