Analisis Kekerasan Struktural Pada Kebijakan Anti- Imigran Era Pemerintahan Viktor Orban Di Hongaria Tahun 2015-2018
Abstract
Krisis pengungsi di wilayah Eropa menjadi penyebab terjadinya krisis
pengungsi di Hongaria yang menjadi salah satu negara terkena dampak dari
padatnya arus pengungsi tahun 2015. Uni Eropa (UE) menggunakan suatu
kebijakan suakanya yang disebut Common European Asylum System (CEAS)
dengan aturan relokasi pengungsi di tiap negara dalam mengatasi pengungsi. Viktor
Orban sebagai Perdana Menteri Hongaria menolak kebijakan tersebut dengan
membentuk kebijakan yang disebut sebagai Kebijakan Anti-imigran pada tahun
2015. Tahun 2018 kebijakan lain muncul yaitu Stop Soros Law, berfokus melarang
organisasi internasional memberi bantuan kemanusiaan kepada pengungsi.
Implementasi kebijakan anti-imigran pada tahun 2015 hingga 2018 terdapat
beberapa tindakan yang berdampak buruk bagi imigran di perbatasan HongariaSerbia
dengan
tidak
adanya
akses
kesehatan,
makanan,
melakukan
penahanan
serta
pemukulan
didalam
penahanan
membuat
imigran
kesulitan
memenuhi
kebutuhan
hidupnya
dan
bertahan
hidup
di
perbatasan.
Implementasi
tersebut
masuk
kedalam
bentuk
kekerasan struktural yang mana kekerasan muncul karena tidak adanya
keadilan, ketidaksetaraan, tidak ada ruang gerak bagi korban dari struktur yang
terbentuk.
Collections
- International Relations [546]