Show simple item record

dc.contributor.advisorSholeh Ma'mun, S.T., M.T., Ph.D.
dc.contributor.advisorAjeng Yulianti Dwi Lestari, S.T., M.T.
dc.contributor.authorDITA ISNI CAHYANINGRUM
dc.contributor.authorTSABITA PUTRI PERTIWI
dc.date.accessioned2022-10-28T01:35:10Z
dc.date.available2022-10-28T01:35:10Z
dc.date.issued2022-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40046
dc.description.abstractButil oleat merupakan salah satu senyawa ester yang paling banyak digunakan sebagai plasticizer. Plasticizer adalah bahan yang berguna untuk menaikkan kemampuan kerja dan fleksibilitas. Salah satu penggunaan plasticizer yaitu digunakan di industri karet sintetis. Selain itu, butil oleat juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pelumas, pelarut, dan kosmetik. Saat ini masih belum ada pabrik di Indonesia yang memproduksi butil oleat sebagai produk utama sehingga Indonesia masih bergantung pada impor. Pabrik butil oleat ini direncanakan akan dibangun di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas 10.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari dengan total 172 karyawan serta dibangun di atas lahan seluas 21.661 m . Proses pembuatan butil oleat dilakukan dengan proses esterifikasi menggunakan bahan baku asam oleat dan butanol di dalam reaktor alir tangki berpengaduk (CSTR) dengan katalis asam sulfat yang beroperasi pada suhu 100°C dan tekanan 1 atm, dengan kemurnian produk butil oleat yang dihasilkan adalah 99,33%. Untuk mencapai kapasitas 10.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku asam oleat sebesar 11.458,66 ton/tahun dan butanol sebesar 2.466,24 ton/tahun. Utilitas yang dibutuhkan yaitu air sebesar 337.724,28 ton/tahun yang diperoleh dari Sungai Bengawan Solo, kebutuhan listrik sebesar 296,81 kW yang diperoleh dari PLN serta generator sebagai cadangan. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan modal tetap Rp449.025.851.274, modal kerja Rp82.777.468.274. Dengan keuntungan sebelum pajak Rp99.345.211.084/tahun, dan keuntungan setelah pajak Rp69.541.647.759/tahun. Berdasarkan hasil studi analisa kelayakan diperoleh Break Even Point (BEP) 51,34%, Shut Down Point (SDP) 24,94%, dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) 24,02%. Sementara itu, Return on Investment (ROI) sebelum pajak 22,12% sedangkan ROI setelah pajak 15,48%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 3,2 tahun, POT setelah pajak 4 tahun. Dari tinjauan ekonomi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik butil oleat dari asam oleat dan butanol dengan kapasitas 10.000 ton/tahun layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectasam oleaten_US
dc.subjectbutanolen_US
dc.subjectbutil oleaten_US
dc.subjectesterifikasien_US
dc.subjectindustri kimiaen_US
dc.titlePabrik Butil Oleat Dari Asam Oleat Dan Butanol Dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521161
dc.Identifier.NIM18521174


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record