Remediasi Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (Pah) Air Gambut Dengan Metode Elektroflotasi-Biokoagulasi Menggunakan Biji Ketapang (Terminalia Catappa)
Abstract
Telah dilakukan pengolahan air gambut dengan proses elektroflotasi-biokoagulasi
menggunakan biokoagulan biji ketapang (Terminalia catappa). Optimasi proses
elektroflotasi dilakukan dengan tegangan 11 V menggunakan elektroda tembaga
selama 30 menit. Penentuan tegangan optimum dilakukan dengan menghitung
jumlah gelembung gas H2 dan O2 yang terbentuk pada permukaan elektroda.
Verifikasi metode tersebut dilakukan dengan menggunakan free software ImageJ.
Karakterisasi biokoagulan dilakukan dengan analisis proksimat dan FTIR untuk
menentukan gugus fungsi penyusun protein pada biji ketapang. parameter kinerja
biokagulan ditentukan dengan variasi dosis 0,50 – 2.00 g dengan interval kenaikan
sebesar 0,25 g, sedangakan evaluasi kinerja proses biokoagulasi dilakukan melalui
angka turbiditas, total disolved solids (TDS), kadar konsentrasi logam Fe, pH dan
intensitas cahaya. Hasil penelitian menunjukan terdapat kandungan protein pada
biji ketapang sebesar 33,785% yang dikuatkan dengan analisis menggunakan
spektra FTIR. Proses biokoagulasi optimum dengan dosis 1,0 g biji ketapang
menunjukan penurunan nilai TDS sebesar 29,0 mg/L, turbiditas sebesar 22,2 NTU
dan intensitas cahaya sebesar 550 lux pada pH 5,8. Penurunan konsentrasi PAH
pada proses tunggal elektroflotasi sebesar 0,019 mg/L dan pada proses tunggal
biokoagulasi sebesar 0,033 mg/L. Sedangkan penurunan konsentrasi PAH pada
gabungan proses elektroflotasi-biokoagulasi sebesar 0,017 mg/L. Konsentrasi
logam Fe dalam larutan menunjukkan kenaikan sebesar 0,538 mg/L dari
konsentrasi awal 0,442 mg/L. Hal ini disebabkan biokoagulan biji ketapang
mengandung zat besi secara alamiah.
Collections
- Chemistry Education [326]