Peningkatan Kinerja Pada Industri Kerajinan Songko Recaa (Studi Kasus : Ukm Isr Bone)
Abstract
Persaingan bisnis yang terjadi saat ini bukan lagi antar industri kerajinan dalam
memproduksi produk yang sebanyak-banyaknya akan tetapi persaingan pada
jaringan supply chain dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan customer
dengan sempurna. Dilihat dari lingkungan bisnis yang kompetitif menuntut industri
kerajinan untuk dapat memenuhi permintaan customer yang semakin kompleks.
UKM ISR Bone adalah salah satu UKM di Kabupaten Bone yang bergerak pada
industri kreatif di bidang fashion yang memanfaatkan serat deun lontar dan benang
yang terbuat dari mamilon, tembaga, perak dan emas untuk membuat produk
(Songko Recca) dengan seni bernilai tinggi. Permasalahan yang terjadi di UKM
ISR Bone adalah pemenuhan permintaan customer yang tidak sesuai dengan yang
dijadwalkan, terdat produk yang cacat pada proses pengiriman dan kurangnya
respon yang cepat pada penangannan produk yang cacat serta permintaan yang
fluktuatif. Hal tersebut seringkali menyebabkan adanya complain dari customer.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi kinerja dalam
peningkatan kinerja pada industri kerajinan di sektor Reliability pada UKM ISR
Bone. Metode yang digunakan yaitu SCOR Racetrack versi 12.0 dalam melakukan
peningkatan kinerja. Pada metode ini terdapat 5 (lima) langkah yaitu dimulai dari
Pre-SCOR, Set the Scope, Configure the Supply Chain, Optimize Project, dan yang
terakhir Ready for Implementation. Pengambilan data dalam penelitian ini dengan
cara observasi serta wawancara terhadap owner dan pegawai pada UKM ISR Bone.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, pada metriks RL.1.1 Perfect Order
Fulfilment terdapat gap sebesar 35,63 % dalam memenuhi permintaan customer
dengan sempurna terhadap target pemenuhan dari pihak UKM ISR Bone. Analisis
terhadap kinerja metriks level 3 menunjukkan bahwa terjadi gap di 3 metriks yaitu
RL.3.32 sebesar 9,09 %, RL.3.24 sebesar 13,27 %, dan RL.3.55 sebesar 13,27%.
Berdasarkan fishbone diagram telah diketahui 9 (sembilan) masalah penyebab
terjadinya gap dan selanjutnya ditentukan daftar improvement project. Usulan
perbaikan yang perlu dilakukan pada industri kerajinan UKM ISR Bone yaitu sesuai
dengan prioritas pertama yaitu memberikan sosialisasi tentang pentingnya
pembuatan produk pada semua kalangan, promosi dan kerjasama dengan mitra
bisnis, menyediakan alat pengering cepat dan sosialisasi produk dan pelatihan
proses menenun. Pada prioritas kedua yaitu melakukan pengontrolan produk,
peramalan yang akurat dan pelatihan pada proses packing. Prioritas yang ke tiga
melakukan pelatihan pada pekerja tentang penggunaan teknologi dan pembuatan
jadwal pada produk yang dikembalikan.
Collections
- Industrial Engineering [2240]