dc.description.abstract | Pelapisan semen/TiO2 pada bak semen telah berhasil dilakukan pada penelitian ini.
Metode yang digunakan pada pelapisan bak semen terlapis semen/TiO2 adalah
metode smear. Metode smear yaitu metode sistem oles pasta semen/TiO2 pada
permukaan bak semen. Hasil data karakterisasi menggunakan XRD memberikan
informasi puncak-puncak yang utama dari semen yaitu 29,75º; 32,53º; 34,68º;
41,61º untuk mineral jenis alite dan 51,13º; 51,42º; 51,60º untuk mineral jenis
belite. Puncak-puncak TiO2 yaitu 27,91º; 54,77º; 36,56º; 41,71º; 63,20º yang
merupakan puncak milik rutile. Sedangkan puncak-puncak semen/TiO2 yaitu
29,97º; 41,79º untuk mineral jenis alite, 51,47º; 51,80º untuk mineral jenis belite
dan 27,16; 54,83; .36,65º untuk kristal jenis rutile. Karakterisasi menggunakan XRF
memberikan informasi bahwa semen mengandung senyawa utama yaitu CaO
(47,8%); kandungan TiO2 (94,28%) dan pada semen/TiO2 mengandung senyawa
utama yaitu TiO2 (33,27%) dan CaO (13,46%). Karakterisasi menggunakan SEM
memberikan hasil bahwa TiO2 yang berbentuk bulat kecil dan beraglomerasi
(menggumpal) telah berhasil menempel secara merata pada permukaan semen yang
berbentuk bongkahan-bongkahan besar. Karakterisasi FTIR material semen
menunjukkan adanya ikatan C-O (1421,57 cm
). Pada TiO2
menunjukkan adanya ikatan Ti-O (491,06 – 521,81 cm
-1
) dan Si-O (872,90 cm
-1
), dan pada material
semen/TiO2 mengandung ikatan C-O, Si-O dan Ti-O. Konsentrasi optimum dalam
proses fotodegradasi zat warna MB dan MO selama 120 menit yaitu sama-sama 50
ppm. Sedangkan waktu optimum dalam proses fotodegradasi zat warna MB dan
MO 50 PPM yaitu sama-sama 90 menit. Setelah proses degradasi, pada larutan MB
didapatkan hasil uji COD, sulfat dan nitrat berturut-turut sebesar 108,5 mg/L, 23,13
± 3,45 mg/L, 0,038 ± 0,013 mg/L. Sedangkan pada larutan MO didapatkan hasil uji
COD, sulfat dan nitrat berturut-turut sebesar 157,8 ± 24,5 mg/L, 53,49 ± 3,25 mg/L,
dan 0,051 ± 0,013 mg/L. | en_US |