Isolasi Senyawa Xanthorrhizol Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.)
Abstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman dari
keluarga zingiberaceae yang berasal dari Indonesia dan sering digunakan sebagai
tanaman obat tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan jumlah
senyawa xanthorrhizol hasil ekstraksi dengan pelarut metanol dan etanol, isolasi
dan identifikasi senyawa xanthorrhizol dari ekstrak temualwak menggunakan
spektrofotometer UV-Vis, Gass Chromatoghrapy Mass Spectrofotometry (GCMS)
serta
uji
aktivitas
antioksidan
menggunakan
metode
peredaman
DPPH.
Ekstraksi
temulawak dilakukan menggunakan teknik maserasi. Kadar
xanthorrhizol dari ekstrak temulawak diperoleh sebesar 230,9046 ppm dari ekstrak
metanol dan 210,1965 ppm dari ekstrak etanol. Pemurnian senyawa selanjutnya
menggunakan teknik kromatografi kolom, kromatografi cair vakum dan
kromatografi lapis tipis preparatif. Hasil identifikasi menggunakan
spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa panjang gelombang serapan
maksimum berada dibawah 300 nm yang merupakan daerah serapan dari senyawa
fenolik. Hasil dari GC-MS menunjukkan bahwa puncak ke-4 merupakan senyawa
target xanthorrhizol (68,32%) yang muncul pada waktu retensi 9,970 dengan nilai
ion molekul 218 m/z. Hasil dari uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa
ekstak metanol dan ekstrak etanol temulawak memiliki nilai IC50 sebesar 119,189
dan 252,995 ppm. Nilai IC50 tersebut menunjukkan bahwa antioksidan dari ekstrak
metanol tergolong sedang, sedangkan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol
tergolong lemah.
Collections
- Chemistry Education [324]