Show simple item record

dc.contributor.authorRafica, Adelina Kurnia
dc.date.accessioned2022-08-11T04:51:45Z
dc.date.available2022-08-11T04:51:45Z
dc.date.issued2022-02-28
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/38473
dc.description.abstractFilm A Beautiful Mind diangkat dari kisah perjuangan seorang ahli matematika jenius yang bernama John Forbes Nash. Ia berhasil menciptakan konsep ekonomi yang sampai hari ini dijadikan sebagai dasar dari teori ekonomi kontemporer. Sepanjang Perang Dingin berlangsung, Nash menderita skizofrenia yang membuatnya harus hidup dalam halusinasi dan selalu dibayangi ketakutan. Penelitian ini melihat bagaimana film tersebut menggambarkan ruang yang diciptakan bagi dan oleh penderita skizofrenia. Ruang yang dilihat peneliti merupakan ruang yang terbentuk di antara penderita skizofrenia dan orangorang di sekitarnya. Bagaimana cara mereka berkomunikasi dan bagaimana orang normal memperlakukan penderita skizofrenia. Mengkaji secara mendalam, penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif kritis dengan metode analisis wacana kritis dari Norman Fairclough. Pendekatan kritis yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif, berupa tulisan, ucapan, maupun perilaku yang dapat diamati. Analisis wacana kritis digunakan untuk mengkaji aspek kebahasaan dan konteks-konteks yang terkait dengan aspek tersebut. Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ruang sangat mempengaruhi proses penyembuhan John sebagai penderita skizofrenia. Respon lingkungan sekitar yang tidak menerima kehadiran penderita skizofrenia membuat kondisi yang dirasakan penderita semakin buruk sehingga memicunya untuk bertindak agresif. Sedangkan respon lingkungan keluarga dan orang sekitar yang menerima, sangat membantu proses penyembuhan penderita skizofrenia. Tekanan dan stress berlebih yang ada di sekitarnya juga dapat menjadi pemicu kembalinya gejala skizofrenia yang telah berangsur pulih. Untuk memulihkan kesadaran penderita skizofrenia pun, tidak perlu dilakukan pemasungan atau pengurungan. Cukup hanya dengan dukungan dari keluarga dan orang-orang disekitar.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSkizofreniaen_US
dc.subjectRuangen_US
dc.subjectFilmen_US
dc.subjectAnalisis Wacana Kritisen_US
dc.subjectRepresentasien_US
dc.titleRepresentasi Ruang Bagi Penderita Skizofrenia Dalam Film A Beautiful Minden_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record