dc.description.abstract | Film Liam dan Laila (2018) merupakan film asli dari Indonesia yang disutradarai oleh Arief
Malinmudo kelahiran Sumatera Barat. Film ini merupakan sebuah kisah nyata yang diangkat dari
provinsi Sumatera Barat, film ini menceritakan seorang perempuan asli dari Minangkabau
bernama Laila dan seorang lelaki yang berasal dari Perancis bernama Liam. Niat Liam yang ingin
menikahi Laila terjadi kendala yang sangat besar, terhambatnya tujuan Liam tersebut didasarkan
oleh perbedaannya agama dan latar budaya yang dimilikinya dengan Laila yang merupakan orang
asli Minangkabau. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa film tersebut dengan
menggunakan Teori semiotika Roland Barthes dengan tiga bagiannya yaitu denotasi, konotasi, dan
mitos. Dari teori tersebut peneliti berusaha mencari bagaimana sikap masyarakat atau kelompok
Minangkabau menunjukkan benteng pertahanan budaya mereka terhadap orang asing yang terjadi
di dalam film Liam dan Laila (2018).
Dalam penelitian ini, penulis menemukan pada film Liam dan Laila (2018) adanya tandatanda yang memperlihatkan bagaimana kelompok Minangkabau menunjukkan benteng pertahanan
mereka dari segi budaya. Sikap yang ditunjukkan dari mereka mengartikan bahwa adat
Minangkabau merupakan adat yang tegas dan didasarkan dengan agama. | en_US |