Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Riau dalam Mempromosikan Festival Subayang Sebagai Upaya Menarik Wisatawan
Abstract
Riau merupakan salah satu provinsi dengan potensi kepariwisataan yang sangat
besar di Indonesia. Dengan wilayah yang cukup luas, tidak dipungkiri Provinsi Riau
memiliki segudang kekayan wisata berupa destinasi, tradisi, kuliner dan festival yang
beraneka ragam. Salah satu festival yang cukup dikenal di Provinsi Riau adalah Festival
Subayang, festival ini memiliki rangkaian acara unik dan menarik sehingga perlu
dipromosikan untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Dinas Pariwisata
Provinsi Riau memiliki strategi khusus dalam mempromosikan produk pariwisata di daerah
Riau, terutama pada Festival Subayang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Riau pada Festival Subayang di
masa pandemi serta untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat yang ada
dalam proses strategi yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi serta
wawancara kepada narasumber yang berkompeten terkait dengan aktivitas pemasaran
Festival Subayang yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Riau, setelah itu barulah dilakukan
analisis data dari data-data yang telah penulis kumpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan Dinas Pariwisata Provinsi Riau dalam memasarkan
Festival Subayang kepada khalayak telah menggunakan elemen bauran pemasaran
(marketing mix) dan promotion mix. Implementasi tersebut dapat dilihat dari pemanfaatan
media periklanan cetak, media luar ruangan serta media elektronik, peran CBC sebagai
pusat promosi pariwisata terpadu, pemanfaatan jaringan whatsapp group untuk berinteraksi
dengan para calon wisatawan dan aktivitas penjualan personal lewat expo, both-both, serta
pameran di situasi normal. Selain itu, dalam praktik promosi Dinas Pariwisata Provinsi Riau
memiliki sebuah strategi yang dikenal dengan POSE (paid media, owned media, social
media dan endorser). Adapun faktor pendukung yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata
Provinsi Riau yaitu melakukan kolaborasi dengan komunitas dalam proses pelaksanaan
event dan aktivitas pemasaran. Sedangkan faktor penghambat yang ditemukan yaitu
persaingan antar daerah dalam penawaran produk pariwisata seperti event yang tinggi
membuat pihak Dinas Pariwisata Provinsi Riau harus mampu bersaing dengan daerah lain.
Collections
- Communication [990]