Potensi Typha Latifolia Dan Indigenous Jamur Untuk Restorasi Lahan Gambut Dengan Sistem Wetland
Abstract
Lahan gambut yang terbakar umumnya menunjukkan kadar unsur logam yang
tinggi, menunjukkan penurunan fungsi hidrologis, produktif dan ekologis karena
kerusakan sifat fisik, kimia dan biologi gambut. Maka dari itu, diperlukan upaya
pemulihan fungsi ekosistem yang terdegradasi sedekat mungkin dikembalikan kondisi
alam aslinya yang disebut restorasi. Adapun upaya untuk restorasi lahan gambut terbakar
yang tergenang dengan pendekatan biologi yaitu metode bioremediasi yang
menggunakan Indigenous Jamur dan T. Latifolia dengan sistem wetland. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisa potensi inokulasi Indigenous Jamur pada Typha
Latifolia dalam mereduksi logam berat dan fosfat serta mengetahui potensi penyerapan
kadar fosfat pada jaringan tanaman. Adapun parameter yang digunakan pada penelitian
ini adalah tinggi tanaman, jumlah pelepah, berat kering, pH, EC, fosfat dan hasil analisis
logam berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1 ml isolat indigenous
jamur pada tanaman typha latifolia mampu meningkatkan biomassa tanaman, pH dan EC,
mampu mereduksi konsentrasi logam Fe di tanah pada bak kontrol sebesar 24%, pada
logam Fe di air pada bak wetland mereduksi sebesar 37% ; kemudian mereduksi
konsentrasi logam Mn di tanah pada bak kontrol sebesar 27% , pada logam Mn di air pada
bak kontrol mereduksi sebesar 37% bak wetland mereduksi sebesar 57% ; selanjutnya
mampu mereduksi konsentrasi logam Zn di tanah pada bak kontrol sebesar 2% dan bak
wetland mereduksi sebesar 10%. Lalu, mampu menurunkan kadar fosfat di tanah pada
bak kontrol sebesar 44% dan bak wetland sebesar 30%.
Collections
- Environmental Engineering [1439]