Analisis Interaksi Beban Kerja Waktu Dan Jumlah Operator Ideal Berdasarkan Proses Gerakan Kerja Dalam Mencapai Target Produktivitas (Studi Kasus: Bagian Final Regulation Assy Piano Gp, Departemen Assy Gp Pt Yamaha Indonesia)
Abstract
Industri manufaktur Indonesia merupakan basis industri terbesar di ASEAN, namun nilai
efisiensi yang dimiliki masih rendah karena alokasi tenaga kerja manusia belum maksimal.
Penelitian ini dilakukan pada produsen alat musik piano dengan tujuan untuk mengetahui
keterkaitan beban kerja waktu dengan tingkat produktivitas dari Bagian Final Regulation Assy
GP, PT Yamaha Indonesia. Sehingga dapat diketahui jumlah dari kebutuhan operator
sesungguhnya serta dapat memberikan rekomendasi perbaikan untuk menurunkan beban kerja
waktu dan meningkatkan produktivitas operator. Data produktivitas untuk analisis objective
matrix (OMAX) diperoleh dari data historis perusahaan, pengambilan data wawancara
dilakukan kepada kepala kelompok dan foreman untuk pembobotan rasio OMAX dan
pembobotan penentuan prioritas perbaikan proses stasiun kerja. Data diperoleh pula dari video
proses kerja operator untuk analisis perbaikan peta tangan kanan dan tangan kiri pada stasiun
kerja yang terpilih menjadi prioritas. Berdasarkan analisis diketahui indeks performansi
produktivitas pada Bagian Final Regulation Assy GP fluktuatif pada setiap bulannya, hal
tersebut dikarenakan pada beberapa bulan selama pengukuran produktivitas, rasio lembur, rasio
transfer-in dan rasio kapasitas produksi bulanan masih belum mencapai target yang diharapkan.
Hasil dari analisis analytical hierarcy process, Stasiun Kerja Leveling Damper memiliki bobot
tertinggi sebagai prioritas perbaikan. Sehingga analisis beban kerja waktu akan didasarkan pada
ketiga operator Stasiun Kerja Leveling Damper, dari analisis FTE diketahui bahwa ketiga
operator termasuk dalam kategori beban kerja tinggi (overload), tingginya beban kerja menjadi
penyebab dari ketidaktercapaian target produksi. Bahkan dari hasil analisis kebutuhan operator,
setidaknya diperlukan adanya penambahan 2 operator pada Stasiun Kerja Leveling Damper.
Namun karena keterbatasan ruangan stasiun kerja, maka penambahan hanya terbatas untuk satu
orang. Sehingga dilakukan analisis peta tangan kanan dan tangan kiri untuk membantu
menurunkan waktu proses, melalui penerapan prinsip ekonomi gerakan diperoleh estimasi
penghematan waktu kerja sebesar 2,24 menit.
Collections
- Industrial Engineering [2224]