Coping Stress Penderita Post Traumatic Stress Disorder (Studi Pada Korban Letusan Gunung Merapi)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemicu munculnya
PTSD dan respon coping yang digunakan, mengetahui latar belakang mengapa
coping tersebut digunakan dan dampak lanjutan dari perilau coping yang dipilih.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan dua orang subjek
penderita PTSD. Wawancara dilakukan secara terstruktur dan menggunakan
petunjuk umum wawancara. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan
sistem organisasi data secara sistematis, koding dan analisis, pengujian terhadap
dugaan, strategi analisis, interpretasi. Hasil wawancara dilapangan menunjukkan
bahwa individu-individu tersebut mengalami berbagai macam gangguan pasca
mengalami peristiwa traumatis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
diperoleh kesimpulan bahwa kedua subjek penelitian mengalami pertentangan
antara deal self dan real self ketika menghadapi peristiwa letusan Merapi. Status
sebagai petugas kesehatan dan tokoh masyarakat memberikan pengaruh yang
besar terhadap perilaku subjek ketika mengalami peristiwa tersebut. Pada subjek
pertama Pertentangan antara deal self dan real self ini membuat diri subjek
menjadi pribadi yang lebih religius dan mendekatkan diri kepada Tuhan, subjek
menjadi lebih percaya akan kebesaranNYA dan pasrah terhadap apa yang akan
terjadi. Selain itu subjek menjadi lebih mudah cemas dan waspada terhadap
perubahan alam yang ada di sekitarnya. Sedangkan pada subjek kedua terlihat
bahwa subjek kedua memilih untuk menceritakan tekanan tersebut kepada orang
lain dengan tujuan agar dirinya menjadi lebih lega. Selain menceritakan
masalahnya kepada orang lain subjek menjadi percaya terhadap adanya Tuhan dan
menjadi rajin beribadah. Pengalaman yang telah subjek alami menjadi sebuah
pelajaran yang berharga dan membuat diri subjek menjadi lebih waspada terhadap
kemungkinan peristiwa tersebut terulang kembali.
Kata Kunci : Coping Stress, PTSD
Collections
- Psychology [2173]