Show simple item record

dc.contributor.advisorMohammad Bekti Hendrie Anto,,S.E., M.Sc.
dc.contributor.authorReyki Afriadi
dc.date.accessioned2022-05-20T06:54:03Z
dc.date.available2022-05-20T06:54:03Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37456
dc.description.abstractPenelitian ini berjudul “Analisis Peran Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan di Kabupaten Batang Hari (Studi Kasus pada Desa Sridadi)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran zakat dalam mengurangi kemiskinan di Kabupaten Batang Hari. Populasi penelitian ini didefinisikan sebagai kelompok orang yang menerima zakat (mustahik zakat) dari Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Batang Hari dan bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Batang Hari. Sampel adalah jumlah mustahik yang dipilih untuk merepresentasikan populasi secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang dipilih adalah sebanyak 100 orang. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan Headcount Ratio, Poverty gap (rasio kesenjangan kemiskinan) dan income gap (rasio kesenjangan pendapatan), Indeks Sen, dan Indeks Foster, Greer, dan Thorbecke (FGT Index). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa problematika kemiskinan merupakan salah satu permasalahan mendasar yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia. Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan pemerintah dalam mengatasinya. Namun demikian seringkali kebijakan-kebijakan tersebut tidak berjalan dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya solusi alternatif, yaitu melalui pemanfaatan dan optimalisasi instrumen zakat, infak dan sedekah (ZIS). Mencoba menganalisa dan mengevaluasi kinerja Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Batang Hari, dalam hal pendayagunaan zakat dalam mengurangi tingkat kemiskinan melalui sebuah kajian dan riset yang bersifat empiris ilmiah. Sejumlah alat analisa telah digunakan sebagai indikator evaluasi, yaitu Headcount ratio yang digunakan untuk mengetahui jumlah dan prosentase individu atau keluarga miskin; rasio kesenjangan kemiskinan dan rasio kesenjangan pendapatan yang digunakan untuk mengukur tingkat kedalaman kemiskinan; Indeks Sen, dan Indeks Foster, Greer dan Thorbecke (FGT), yang digunakan untuk mengetahui tingkat keparahan kemiskinan. Hasil analisa menunjukkan bahwa zakat belum mengurangi jumlah keluarga miskin dari 0,147 persen menjadi 0,189 persen. Kemudian dari aspek kedalaman kemiskinan, zakat juga terbukti belum mengurangi kesenjangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan mengalami penurunan, yang diindikasikan oleh kenaikannya nilai P1 dari Rp. 2.536,23 menjadi Rp. 5.247,68 dan nilai I dari 0,0016133 menjadi 0,0015983. Sedangkan ditinjau dari tingkat keparahan kemiskinan, zakat juga belum mengurangi tingkat keparahan kemiskinan yang ditandai dengan penurunan nilai Indeks Sen (P2) dari 0,0000585 menjadi 0,0000744 dan nilai indeks FGT dari 0,0000184 menjadi 0,0000322. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyaluran dan pendistribusian zakat kepada mustahik belum mampu mengurangi tingkat keparahan kemiskinan kaum dhuafa yang menjadi mitra dan binaan Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Batang Hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyaluran dan pendistribusian zakat kepada mustahik belum mengurangi tingkat keparahan kemiskinan kaum dhuafa yang menjadi mitra dan binaan Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Batang Hari. Kata kunci : Zakat, Kemiskinanen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectZakat, Kemiskinanen_US
dc.titleAnalisis Peran Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan Di Kabupaten Batang Hari (Studi Kasus pada Desa Sridadi)en_US
dc.Identifier.NIM08313081


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record