Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Piagam Madinah Dan Implementasinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas
Abstract
Model pendidikan multikultural diharapkan dapat mengatasi sekian banyak
problem sosial berkaitan dengan isu kesukuan, kedaerahan, dan keagamaan yang
kerap terjadi di Indonesia. Termasuk pula isu yang santer saat ini: radikalismeteroris,
intoleransi,
eksklusivisme,
ujaran
kebencian,
dan
konflik
horisontal.
Isu-isu
tersebut
menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa. Para remaja usia sekolah
menengah atas termasuk kelompok yang paling rentan menerima paham dan agitasi
untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut.
Pada sisi lain, pendidikan multikultural justru dicurigai sebagian kalangan
sebagai proyek Barat yang hendak menjauhkan umat Islam dari tauhid. Pada titik
inilah dipandang perlu membuktikan keselarasan antara konsep pendidikan
multikultural dan ajaran Islam. Salah satu bukti autentiknya adalah naskah Piagam
Madinah. Pendidikan Multikultural maupun Piagam Madinah memiliki pandangan
yang sama terhadap heterogenitas dan multikulturalitas. Keduanya juga
menghendaki kehidupan yang damai dan saling menghargai.
Dalam pendidikan multikultural, kurikulum menjadi faktor penting dan
strategis. Di antara komponen yang perlu mendapat perhatian serius adalah materi,
dalam hal ini adalah materi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Penelitian ini bertujuan: (1) membuktikan adanya nilai-nilai pendidikan
multikultural yang terkandung dalam Piagam Madinah; dan (2) mendeskripsikan
implementasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam Piagam Madinah ke dalam
kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan historisfilosofis.
Sumber data yang digunakan meliputi sumber primer dan sumber
sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca secara semantik
terhadap sumber primer berupa shahifah Madinah, dan secara simbolik terhadap
bahan pembelajaran PAI dan sumber-sumber lain yang mendukung. Data
dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan dianalisis dengan
teknik analisis konten. Sementara untuk memahami pesan di balik gambar
menggunakan analisis semiotik.
Hasil penelitian penelitian menunjukkan, (1) Piagam Madinah terbukti telah
memuat nilai-nilai pendidikan multikultural sebagaimana the core values in
multicultural education yang dicetuskan Christine I. Bennett. Ada nilai yang
tersurat, ada pula yang tersirat. (2) Implementasi nilai-nilai pendidikan
multikultural dalam kurikulum/bahan ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di
Sekolah Menengah Atas (SMA) dilaksanakan dengan pendekatan kontribusi (the
contributions approach), yakni dengan mengintegrasikan nilai ke dalam materi,
baik melalui teks maupun gambar.