Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Dra. Junanah, MIS
dc.contributor.authorRHAM SYA’RONI
dc.date.accessioned2022-05-20T03:11:07Z
dc.date.available2022-05-20T03:11:07Z
dc.date.issued2021-12-13
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37420
dc.description.abstractModel pendidikan multikultural diharapkan dapat mengatasi sekian banyak problem sosial berkaitan dengan isu kesukuan, kedaerahan, dan keagamaan yang kerap terjadi di Indonesia. Termasuk pula isu yang santer saat ini: radikalismeteroris, intoleransi, eksklusivisme, ujaran kebencian, dan konflik horisontal. Isu-isu tersebut menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa. Para remaja usia sekolah menengah atas termasuk kelompok yang paling rentan menerima paham dan agitasi untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut. Pada sisi lain, pendidikan multikultural justru dicurigai sebagian kalangan sebagai proyek Barat yang hendak menjauhkan umat Islam dari tauhid. Pada titik inilah dipandang perlu membuktikan keselarasan antara konsep pendidikan multikultural dan ajaran Islam. Salah satu bukti autentiknya adalah naskah Piagam Madinah. Pendidikan Multikultural maupun Piagam Madinah memiliki pandangan yang sama terhadap heterogenitas dan multikulturalitas. Keduanya juga menghendaki kehidupan yang damai dan saling menghargai. Dalam pendidikan multikultural, kurikulum menjadi faktor penting dan strategis. Di antara komponen yang perlu mendapat perhatian serius adalah materi, dalam hal ini adalah materi Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini bertujuan: (1) membuktikan adanya nilai-nilai pendidikan multikultural yang terkandung dalam Piagam Madinah; dan (2) mendeskripsikan implementasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam Piagam Madinah ke dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan historisfilosofis. Sumber data yang digunakan meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca secara semantik terhadap sumber primer berupa shahifah Madinah, dan secara simbolik terhadap bahan pembelajaran PAI dan sumber-sumber lain yang mendukung. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan dianalisis dengan teknik analisis konten. Sementara untuk memahami pesan di balik gambar menggunakan analisis semiotik. Hasil penelitian penelitian menunjukkan, (1) Piagam Madinah terbukti telah memuat nilai-nilai pendidikan multikultural sebagaimana the core values in multicultural education yang dicetuskan Christine I. Bennett. Ada nilai yang tersurat, ada pula yang tersirat. (2) Implementasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam kurikulum/bahan ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) dilaksanakan dengan pendekatan kontribusi (the contributions approach), yakni dengan mengintegrasikan nilai ke dalam materi, baik melalui teks maupun gambar.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectNilai Pendidikan Multikulturalen_US
dc.subjectPiagam Madinahen_US
dc.subjectKurikulum Pendidikan Agama Islamen_US
dc.titleNilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Piagam Madinah Dan Implementasinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atasen_US
dc.Identifier.NIM17913030


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record