Perancangan Pusat Kebudayaan Pada Kawasan Tugu Topi Teuku Umar Dikota Meulaboh Dengan Pendekatanregionalisme : Arsitektur Tradisional Aceh Design Of A Cultural Center In The Teuku Umar Tugu Area In Meulaboh City With Regionalism Approach : Aceh Traditional Architecture
Abstract
Pusat kebudayaaan adalah Wadah informasi pengelaran seni dan budaya pada kawasan tersebut.Kota Meulaboh
merupakan kota kelahiran dari Pahlawan Teuku Umar,kota Meulaboh merupakan Ibukota Kabupaten Aceh Barat,Teuku Umar
Lahir dan Wafat di Meulaboh ,Wafat Teuku Umar Berada Pada Kawasan Batu Puteh yang merupakan site dari perancangan
Pusat Kebudayaan,wafat Teuku Umar ditandai dengan Tugu,Tugu itu sendiri berpindah-pindah tempat sehingga keaslian
tugu semakin hilang.Dalam aspek sosial dan budaya, Kabupaten Aceh Barat memiliki sejumlah seni budaya yang mempunyai
nilai jual baik kepada masyarakat lokal, luar daerah bahkan mancan negara. Banyaknya dan meningkat minat kegiatan seni
budaya di Aceh barat namun kegiatan tersebut belum memiliki wadah secara arsitektural.Adapun isu yaitu keberadaan
Rumoh Aceh saat ini sudah mulai terasing dan sulit ditemukan. Pelestarian Rumoh Aceh semakin pudar sejak musibah
gempa bumi dan tsunami yang menimpa Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 Perancangan mengembalikan identitas
keaslian tugu serta mewadahi kegiatan pada sekitar kawasan Tugu tersebut ,Pada perancangan ini juga mengembalikan
identitas Arsitektur tradisional di aceh barat ,pusat kebudayaan menggunakan rancangan dengan pendekatan regionalisme
Arsitektur tradisional Aceh,sehingga rancangan pusat kebudayaan ini bisa mengembalikan identitas Arsitektur lokal dengan
adapatsi globalisasi atau modren.
Metode penyelesaian rancangan pusat kebudayaan dengan menggunakan Prinsip Regionalisme Kritis yang mana
prinsip tersebut dari iklim,identitas,dan modren,sehingga perancangan pada pusat kebudayaan bisa diimplementasi pada
rancangan pusat kebudayaan dengan poin tersebut. Perancangan pusat kebudayaan ini bertujuan untuk menampung
kegiatan yang ada di sekitar kawasan tugu topi teuku umar,serta mengembalikan identitas arsitektur lokal aceh dan menjaga
keaslian sejarah,dengan pendekatan regionalisme perancangan bisa melahirkan kembali identitas yang sudah pudar.
Implentasi Regionalisme pada pusat perancangan yaitu dari Bentuk bangunan Rumah tradisional aceh,bagian-bagian
Rumah Tradisional Aceh dari atap hingga ornamen diimplementasikan dalam prinsip iklim,identitas ,dan modren.Penyelesain
terhadap fasilitas-fasilitas pada perancangan didasari oleh kajian teori tentang pusat kebudayaan diimplementasikan ke
rancangan pusat kebudayaan.
Hasil akhir desain yang didasari oleh metode dan kajian dilakukan uji kepada pusat kebudayaan pada matriks dengan
uji desain cheklist dan uji software yang berkaitan dengan prinsip regionalisme yaitu iklim,tolak ukur pada uji software yang
disesuaikan terhadap intesitas masuknya cahaya matahari yang sesuai pada perancangan pusat kebudayaan.
Collections
- Architecture [3648]