Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyanto Abdi, S.Ag, MCAA
dc.contributor.authorRIZKY AMELIA
dc.date.accessioned2022-04-07T03:11:46Z
dc.date.available2022-04-07T03:11:46Z
dc.date.issued2021-12-09
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37008
dc.description.abstractMahmud Yunus dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah tokoh terkemuka Pendidikan Islam di Indonesia yang memiliki kepedulian dan komitmen yang besar terhadap upaya membangun, melengkapi dan meningkatkan Pendidikan Agama Islam sebagai bagian integral dari sistem pendidikan yang tersedia bagi seluruh warga Indonesia, khususnya umat Islam. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengkaji dan membandingkan pemikiran pendidikan Mahmud Yunus dan Gus Dur. 2) Untuk menjelaskan relevansi pemikiran Mahmud Yunnus dan Gus Dur pada era sekarang ini. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan dengan sumber data primer berupa buku-buku, makalah-makalah maupun artikel-artikel karya Mahmud Yunus dan Gus Dur, sedangkan data sekunder berupa buku-buku terkait dengan konsep pendidikan Islam Mahmud Yunus dan Gus Dur, dan juga bukubuku yang menunjang baik yang berkaitan konsep pendidikan Islam pemikiran secara umum. Teknik analisis menggunakan konten analisis. Adapun tahapan analisis dimulai dengan menentukan permasalahan, menyusun kerangka pemikiran, menyusun perangkat metodologi, analisis data, dan interpretasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada sejumlah perbedaan dalam pemikiran Mahmud Yunus dan Gus Dur dalam beberapa hal: 1) Terkait tujuan pendidikan, Mahmud Yunus menghendaki agar lulusan pendidikan Islam tidak kalah dengan pendidikan umum, Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut Gus Dur ialah berupaya untuk menjadikan berbudaya dan berakal budi sesama manusia harus saling menghormati,menghargai dan tidak mengadili. 2) Kurikulum Mahmud Yunus merupakan orang pertama yang memelopori kurikulum terpadu, sedangkan Gus Dur bentuk kurikulum disesuaikan dengan keadaan sosial dan budaya. 3) Metode pendidikan Mahmud Yunus menyarankan kesetiap pendidik memahami gejolak jiwa, kecenderungan potensi, kemampuan dan bakat setiap peserta didik. Sedangkan Gus Dur lebih sering menggunakan metode berkaitan dengan kemampuan nalar peserta didik. 4)Relevansi pendidikan Mahmud Yunus terhadap era sekarang bertujuan menyiapkan anak-anak supaya cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sedangkan Gus Dur yaitu memanusiakan manusia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPemikiranen_US
dc.subjectPendidikan Islamen_US
dc.subjectMahmud Yunusen_US
dc.subjectGus Duren_US
dc.subjectIndonesiaen_US
dc.titleStudi Perbandingan Pemikiran Pendidikan Mahmud Yunus Dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur)en_US
dc.Identifier.NIM17422029


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record