Hubungan Faktor Risiko Preeklamsia/Eklamsia Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Di Rumah Sakit Muhammadiyah Wonogiri Periode 1 Oktober 2007 – 15 Maret 2012
Abstract
Hubungan Faktor Risiko Preeklamsia/Eklamsia
dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi
di Rumah Sakit Muhammadiyah Wonogiri
Periode 1 Oktober 2007 – 15 Maret 2012
Latar belakang: Angka insiden preeklamsia/eklamsia adalah rendah namun
masih merupakan masalah penting karena masih merupakan penyebab kematian
ke 3 ibu hamil setelah perdarahan dan infeksi. Salah satu komplikasi
preeklamsia/eklamsia pada janin adalah asfiksia intra uterin dan gawat janin.
Asfiksia neonatus dipengaruhi oleh terjadinya gawat janin dalam kandungan.
Asfiksia neonatus yang berat berakibat buruk pada bayi di masa tumbuh
kembangnya yang akan datang.
Tujuan : Untuk mengetahui adakah hubungan faktor risiko preeklamsia/eklamsia
dengan kejadian asfiksia pada bayi di RS Muhammadiyah Wonogiri periode 1
Oktober 2007 – 15 Maret 2012.
Desain : Deskriptif dan analitik dengan rancangan cross sectional dimana data
diambil dalam satu waktu pengukuran dan tanpa follow up.
Subyek : Semua ibu hamil yang melahirkan di RS Muhammadiyah Wonogiri
periode 1 Oktober 2007 – 15 Maret 2012 yaitu sebanyak 108 kasus (total
sampling) yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil dan Pembahasan: Didapatkan 108 kasus ibu hamil yang melahirkan
dengan preeklamsia/eklamsia pada periode tersebut di atas. Yang mengalami
asfiksia 3.7% (4 kasus) pada menit ke 1 dan 0.93% (1 kasus) pada menit ke 5.
Umur penderita terbanyak pada kelompok 21 tahun – 34 tahun (58.3%),
multigravida (51.9%) lebih tinggi sedikit daripada primigravida. Penderita
preeklamsia ringan lebih banyak (81.5%) dari pada preeklamsia berat/eklamsia.
Penderita dengan penyakit penyerta hanya ditemukan 25%. Cara persalinan yang
dilakukan pada penderita lebih banyak secara seksio caesaria (54.6%) dari pada
secara spontan/pervaginam. Dari analisis bivariat tidak ada hubungan yang
bermakna antara faktor risiko preeklamsia/eklamsia (umur ibu, paritas, dan
penyakit penyerta) dengan kejadian asfiksia pada bayi baik menit ke 1 maupun
menit ke 5.
Simpulan: Angka kejadian preeklamsia ringan lebih tinggi. Faktor–faktor risiko
preeklamsia/eklamsia seperti umur, paritas, dan penyakit penyerta tidak
mempengaruhi kejadian asfiksia neonatus.
Kata kunci: preeklamsia, asfiksia
Collections
- Medical Education [2306]