Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Yasmini Fitriati, Sp. OG.
dc.contributor.authorDheane Rembulan Pertiwi
dc.date.accessioned2022-04-06T07:50:53Z
dc.date.available2022-04-06T07:50:53Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36985
dc.description.abstractHubungan Faktor Risiko Preeklamsia/Eklamsia dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi di Rumah Sakit Muhammadiyah Wonogiri Periode 1 Oktober 2007 – 15 Maret 2012 Latar belakang: Angka insiden preeklamsia/eklamsia adalah rendah namun masih merupakan masalah penting karena masih merupakan penyebab kematian ke 3 ibu hamil setelah perdarahan dan infeksi. Salah satu komplikasi preeklamsia/eklamsia pada janin adalah asfiksia intra uterin dan gawat janin. Asfiksia neonatus dipengaruhi oleh terjadinya gawat janin dalam kandungan. Asfiksia neonatus yang berat berakibat buruk pada bayi di masa tumbuh kembangnya yang akan datang. Tujuan : Untuk mengetahui adakah hubungan faktor risiko preeklamsia/eklamsia dengan kejadian asfiksia pada bayi di RS Muhammadiyah Wonogiri periode 1 Oktober 2007 – 15 Maret 2012. Desain : Deskriptif dan analitik dengan rancangan cross sectional dimana data diambil dalam satu waktu pengukuran dan tanpa follow up. Subyek : Semua ibu hamil yang melahirkan di RS Muhammadiyah Wonogiri periode 1 Oktober 2007 – 15 Maret 2012 yaitu sebanyak 108 kasus (total sampling) yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil dan Pembahasan: Didapatkan 108 kasus ibu hamil yang melahirkan dengan preeklamsia/eklamsia pada periode tersebut di atas. Yang mengalami asfiksia 3.7% (4 kasus) pada menit ke 1 dan 0.93% (1 kasus) pada menit ke 5. Umur penderita terbanyak pada kelompok 21 tahun – 34 tahun (58.3%), multigravida (51.9%) lebih tinggi sedikit daripada primigravida. Penderita preeklamsia ringan lebih banyak (81.5%) dari pada preeklamsia berat/eklamsia. Penderita dengan penyakit penyerta hanya ditemukan 25%. Cara persalinan yang dilakukan pada penderita lebih banyak secara seksio caesaria (54.6%) dari pada secara spontan/pervaginam. Dari analisis bivariat tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor risiko preeklamsia/eklamsia (umur ibu, paritas, dan penyakit penyerta) dengan kejadian asfiksia pada bayi baik menit ke 1 maupun menit ke 5. Simpulan: Angka kejadian preeklamsia ringan lebih tinggi. Faktor–faktor risiko preeklamsia/eklamsia seperti umur, paritas, dan penyakit penyerta tidak mempengaruhi kejadian asfiksia neonatus. Kata kunci: preeklamsia, asfiksiaen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectpreeklamsia, asfiksiaen_US
dc.titleHubungan Faktor Risiko Preeklamsia/Eklamsia Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Di Rumah Sakit Muhammadiyah Wonogiri Periode 1 Oktober 2007 – 15 Maret 2012en_US
dc.Identifier.NIM08711035


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record