Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Nitrat Dari Amonia Dan Udara Dengan Proses Ostwald Dengan Kapasitas 50.000 Ton/Tahun
Abstract
Asam nitrat (HNO3) merupakan salah satu asam kuat yang banyak
digunakan dalam industri pupuk sebagai bahan baku utama dalam pembuatan
kalsium nitrat dan kalsium amonium nitrat. Di samping itu, asam nitrat juga
banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan nitrobenzena, dinitrotoluena
asam adipat dan nitroklorobenzena. Saat ini, belum banyak pabrik di Indonesia
yang memproduksi asam nitrat sehingga Indonesia masih bergantung pada impor.
Kebutuhan akan asam nitrat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
menjadikan perancangan pabrik asam nitrat ini perlu dilakukan sehingga terjadi
penambahan produksi. Pabrik asam nitrat ini direncanakan akan dibangun di
Kabupaten Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas produksi 50.000 ton/tahun yang
beroperasi selama 330 hari dengan total 157 karyawan serta dibangun di atas
lahan seluas 40.150 m
2
.
Proses pembuatan asam nitrat dilakukan dengan proses Ostwald
menggunakan bahan baku amonia dan udara di dalam reaktor fixed bed multitube
dengan katalis Platinum-Rhodium yang beroperasi pada suhu 900
C dan tekanan
9,8 atm untuk membentuk gas NO. Gas NO yang terbentuk kemudian dioksidasi
menjadi gas NO2. Gas NO2 yang tebentuk akan diserap sekaligus direaksikan
dengan air menggunakan kolom absorber sehingga terbentuk asam nitrat. Untuk
mencapai kapasitas produksi 50.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku amonia
sebesar 11.813,019 ton/tahun dan udara sebesar 180.310,907 ton/tahun. Utilitas
yang dibutuhkan yaitu air sebesar 1.233.305,431 ton/tahun yang diperoleh dari
sungai Bengawan Solo serta kebutuhan listrik sebesar 900,233 kWh yang
diperoleh dari PLN.
Pabrik ini memerlukan modal tetap sebesar Rp. 273.186.984.696 dan modal
kerja sebesar Rp. 424.575.167.242. Pabrik asam nitrat ini memiliki tingkat risiko
tinggi (high risk) yang dianalisis dari kondisi operasi pabrik, kemudahan dalam
mendapatkan bahan baku, serta sifat fisis maupun kimia dari bahan baku itu
sendiri. Hasil analisa ekonomi menunjukkan pabrik ini menghasilkan keuntungan
setelah pajak sebesar Rp. 131.560.598.679 dengan Return On Investment (ROI)
setelah pajak sebesar 48,16%, Pay Out Time (POT) setelah pajak 1,8 tahun, Break
Even Point (BEP) sebesar 42,02%, Shut Down Point (SDP) sebesar 32,99% dan
Discaunted Cash Flow Return (DCFR) sebesar 21,22%. Berdasarkan hasil
evaluasi ekonomi ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik asam nitrat secara ekonomi
layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1177]