Analisis Perbandingan Antara Pekerjaan Pemasangan Bekisting Konvensional Dengan Bekisting Aluminium Ditinjau Dari Segi Biaya Dan Waktu Pada Kolom
Abstract
Bekisting konvensional masih menjadi pilihan mayoritas pelaksana industri konstruksi di
Indonesia. Sementara, penggunaan bekisting jenis ini tidak ramah lingkungan karena tidak hanya
menghabiskan sumber daya kayu, tetapi juga menyisakan limbah konstruksi yang cukup banyak.
Teknologi dan inovasi di bidang konstruksi terus berkembang seiring dengan perubahan zaman,
salah satunya yaitu bekisting aluminium. Metode bekisting ini tersistem dan berbahan dasar
aluminium sehingga dapat digunakan hingga ratusan kali dan merupakan teknologi minim limbah.
Namun, metode ini belum banyak diketahui dan digunakan di Indonesia. Suatu penelitian
dilakukan untuk mengetahui faktor preferensi kontraktor dalam menggunakan metode bekisting
aluminium pada pembangunan apartemen di Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu
pelaksanaan bekisting kolom konvensional dengan metode bekisting aluminium. Objek dari
penelitian ini adalah pekerjaan kolom bekisting lantai 6 hingga 30 pada gedung The Alton
Apartment Semarang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan
biaya dan waktu kerja. analisis biaya dan waktu pekerjaan bekisting dihitung berdasarkan data
olahan yang diperoleh langsung dari proyek atau dari referensi. Analisis perhitungan biaya
mengacu pada Perwal No. 2 Tahun 2019 .
Didapatkan selisih biaya pelaksanaan pekerjaan kolom antara metode konvensional dan
metode aluminium adalah Rp.703.731.173.61,- atau metode konvensional 37,1% lebih murah
daripada metode bekisting aluminium. Sedangkan waktu pengerjaan bekisting konvensional untuk
menyelesaikan pekerjaan kolom saja pada semua lantai adalah 82 hari, sedangkan bekisting
aluminium hanya membutuhkan waktu pengerjaan 25 hari atau lebih cepat dibandingkan dengan
metode bekisting konvensional.
Collections
- Civil Engineering [4101]