dc.description.abstract | Pada tahun 2014, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan
UKM Republik Indonesia meresmikan program unggulan yakni Pusat Layanan Usaha
Terpadu Koperasi dan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT KUMKM) di DIY.
Lembaga pemberdayaan masyarakat yang tersebar di berbagai daerah Indonesia ini
bertujuan untuk memaksimalkan potensi bisnis para pelaku UMKM agar para pelaku bisnis
mempunyai daya saing sehingga bisnis mereka bisa maju dan dikenal oleh khalayak luas.
Kebijakan dan program yang dibuat oleh pemerintah maupun lembaga seharusnya
menguntungkan masyarakat, dan tidak menghalangi persamaan hak. Untuk itu dalam
strategi pemberdayaan suatu program terdapat komunikasi partispatif agar pesan yang
disampaikan oleh pengirim (sender) dan penerima (receiver) saling berkesinambungan dan
terjadi secara terus menerus.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana pendekatan partisipatif
dalam strategi pemberdayaan program PLUT KUMKM. Dalam penulisan skripsi ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari temuan penelitian ini adalah dalam
strategi pemberdayaan program PLUT KUMKM DIY menerapkan pendekatan partisipatif
pada perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi kegiatan, serta
pemanfaatan hasil kegiatan yang bersifat Pasif/Manipulatif, Partisipasi Melalui Konsultasi,
Self Mobilization, Partisipasi Dengan Cara Memberikan Informasi, serta Partisipasi
Interaktif. Program PLUT KUMKM DIY yang terdiri dari tujuh layanan usaha tersebut
menerapkan semua bentuk atau konsep komunikasi partisipatif mulai dari heteroglasia,
dialog, poliponi, dan karnaval. Terkecuali pada pemantauan dan evaluasi kegiatan tidak
adanya karnaval karena dalam proses tersebut dilaksanakan secara formal. Dengan adanya
konsep komunikasi partisipatif terutama dialog, maka komunikasi dua arah yang terjadi
antara PLUT KUMKM DIY dengan masyarakat sebagai penentu keputusan berjalan
harmonis tidak ada kesenjangan untuk saling menggurui atau digurui. | en_US |