Analisis Usulan Peningkatan Efektifitas Mesin Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dan Pendekatan Discrete Event Simulation Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus Pt. Fuchs Indonesia)
Abstract
PT. Fuchs Indonesia merupakan salah satu industri manufaktur yang berfokus pada
bidang otomotif khususnya pada bagian pelumas. Di era industri yang terus berkembang
ini, Setiap perusahaan akan berupaya menjalankan proses manufaktur dan sistemnya
dengan baik untuk mencapai produktivitas yang tinggi dengan penggunaan bahan baku
secara optimal. Untuk kebijakan pemeliharaan mesin/peralatan yang diterapkan oleh
PT. Fuchs Indonesia adalah dengan melakukan kebijakan korektif maintanance. Untuk
jumlah produk yang telah diproduksi masih dibawah target perusahaan perusahaan
dimana target perusahaan per harinya sebanyak 187 kardus per harinya serta untuk hasil
OEE pada bulan November 2020 – Desember 2020 masih perlu ditingkatkan. Sehingga
perlu diadakannya pengukuran efektifitas pada mesin agar masalah-masalah yang
berkaitan dengan efektifitas mesin terselesaikan dan dapat meningkatkan produktifitas
perusahaan. Untuk mengkaji lebih lanjut terkait masalah yang terjadi dalam proses
produksi dan dampaknya terhadap keseluruhan sistem, dapat dilakukan upaya untuk
meningkatkan efektifitas dengan TPM menggunakan metode Overall Equipment
Effectiveness (OEE) serta dibantu dengan metode Discrete Event Simulation (DES)
menggunakan software Flesxim. Dari hasil rata-rata dari perhitungan sebanyak 30
sampel didapat nilai OEE sebesar 69%. Nilai ini berada dibawah 85% yang merupakan
standar world class. Komponen yang secara signifikan mempengaruhi nilai lini produksi
oli botol 1 liter adalah nilai availability ratio (82%) dan performance ratio (84%)
karena memiliki nilai kurang dari standar world class. Usulan skenario pertama yaitu
dengan membuat usulan perbaikan preventive maintenance pada mesin labelling dan
robot caping selama 5 menit setiap 15 menit sekali dan untuk skenario kedua yaitu
usulan perbaikan preventive maintenance pada robot caping selama 5 menit setiap 15
menit sekali serta penggantian mesin labelling. Usulan tersebut didapat karena mesin
labelling dan robot caping memiliki breakdown mesin yang tinggi sehingga
mempengaruhi performansi, rendahnya output, dan jauhnya gap antara cycle time 1
hour dan target perusahaan yang ada.
Collections
- Industrial Engineering [2225]