Resiliensi Pada Penderita Gagal Ginjal Terminal Ditinjau Dari Dukungan Sosial Dan Kebermaknaan Hidup
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan
sosial dan kebermaknaan hidup dengan resiliensi penderita gagal ginjal terminal.
Dua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu (1) terdapat hubungan
positif antara dukungan sosial dengan resiliensi penderita gagal ginjal terminal,
dimana semakin tinggi dukungan sosial yang dimiliki maka semakin tinggi
resiliensi penderita gagal ginjal terminal dan sebaliknya, (2) terdapat hubungan
positif antara kebermaknaan hidup dengan resiliensi penderita gagal ginjal
terminal, dimana semakin tinggi kebermaknaan hidup yang dimiliki maka semakin
tinggi resiliensi penderita gagal ginjal terminal dan sebaliknya.
Subjek penelitian adalah penderita gagal ginjal terminal sebanyak 40 subjek yang
berusia 17 tahun ke atas, telah didiagnosis menderita gagal ginjal selama minimal 6
bulan dan menjalani dialisa secara rutin.
Pengumpulan data menggunakan tiga jenis skala, yaitu Skala Resiliensi yang
disusun berdasarkan komponen resiliensi yang dikemukakan oleh Grothberg
(1999), Skala Dukungan Sosial yang disusun berdasarkan aspek-aspek dari House
dan Kahn (Cohen dan Syme, 1985), serta Skala Kebermaknaan Hidup yang
disusun berdasarkan komponen dalam kebermaknaan hidup dari Frankl (Bastaman,
1996).
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Product
Moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada penderita
gagal ginjal terminal (r = 0.516 dengan p = 0.000 (p<0.01) dimana sumbangan
efektif terhadap resiliensi sebesar 26.6%. Selain itu, hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara
kebermaknaan hidup dengan resiliensi pada penderita gagal ginjal terminal (r =
0.627 dengan p = 0.000 (p<0.01) dimana sumbangan efektif terhadap resiliensi
sebesar 39,3%. Adapun analisis tambahan menggunakan analisis regresi dengan
metode stepwise menunjukkan bahwa kebermaknaan hidup dan dukungan sosial
masing-masing mampu menjelaskan variasi resiliensi sebesar 39.3% dan 8.9% ,
sehingga kedua variabel ini mampu menjadi prediktor yang signifikan bagi
resiliensi penderita gagal ginjal terminal.
Kata kunci: Resiliensi, Dukungan Sosial, Kebermaknaan Hidup, Penderita
Gagal Ginjal Terminal
Collections
- Psychology [2186]